THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 25 November 2009

MENJADI GURU PROFESIONAL

MENJADI GURU PROFESIONAL:
PANGGILAN JIWA, PENILAIAN PORTOFOLIO,
ATAU PENDIDIKAN PROFESI?




Makalah untuk Seminar dan Lokakarya Menjadi Guru Profesional





D.F. MIRDIANTO, S.Pd




Pamekasan, 18 Mei 2009







MENJADI GURU PROFESIONAL:
PANGGILAN JIWA, PENILAIAN PORTOFOLIO,
ATAU PENDIDIKAN PROFESI?

D.F. MIRDIANTO, S.Pd


Pendahuluan
Di sela riuh gelombang wacana sertifikasi guru dalam jabatan akhir-akhir ini pantaslah mempertanyakan tentang keprofesionalan guru. Bagaimanakah guru profesional? Sudah pantaskah seorang guru yang sudah lulus sertifikasi --baik melalui program portofolio atau yang tidak lulus portofolio lalu lulus PLPG maupun melalui program PPG-- untuk disebut guru profesional? Padahal guru yang sudah lulus tersebut diketahui oleh sejawatnya sering membolos, malas bekerja, dan gajinya habis untuk membayar kreditan. Bagaimana menjawab keprofesionalan guru tersebut? Menjawab pertanyaan itu tidaklah sulit, terlebih lagi bagi guru yang bersangkutan atau bagi siapa saja yang terlibat dalam urusan sertifikasi guru dalam jabatan.
Menyoal keprofesionalan guru dalam kancah pendidikan juga bukan barang baru. Pada pertengahan abad ke-19 Sri Susuhunan Pakubuwana IV dalam karyanya Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula bait 4 dan 7-8 telah mengoreksi keprofesionalan guru (lebih khusus guru spiritual)1, dan pada awal abad ke-20 Ki Hajar Dewantara juga memberikan ulasan tentang pokok itu. Para ahli pendidikan dunia pun telah banyak yang mengkritisi persoalan ini. Lorin W. Anderson (1989) menyatakan rumusannya melalui formulanya menjadi guru efektif, Ad. Rooijakkers (1989) menyusunnya dalam kerangka mengajar dengan sukses, R. Brandt (1993) dengan mempertanyakan apa yang dimaksud guru profesional, dan W.A Firestone (1993) justru tergelitik mengkritisi apakah untuk mencapai tujuan pendidikan hanya cukup dengan guru profesional.
Selain semua di atas, masih ada penjelasan guru profesional seperti oleh Nasution (1988), Mulyasa (2005), Ahmad Barizi (2009), dan juga guru profesional menurut UU RI Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XI tentang Pendidik dan Tenaga Kependidikan pasal 34-44. Semua ahli dan UU tersebut menyebutkan berbagai kriteria untuk menetapkan guru profesional. Tulisan ini tidak bermaksud menetapkan kriteria mana yang lebih memadai, tetapi berusaha untuk menguraikan berbagai pandangan yang melandasinya dan memberikan kritik atas pandangan-pandangan tersebut.

Mengapa Guru Profesional?
Seiring dengan perubahan orientasi kehidupan masyarakat Indonesia di pertengahan 1980-an yang menjadikan materi sebagai ukuran dominan, citra guru terpuruk dan pekerjaan guru kurang diminati. Pekerjaan guru dianggap tidak menjanjikan masa depan yang gemilang bagi generasi muda. Para pakar pendidikan pun tidak bisa berbuat banyak atas kondisi semacam itu. Celakanya semua kalangan juga setuju membelakangkan bidang pendidikan dibanding bidang-bidang kehidupan yang lain.
Bersamaan dengan kondisi seperti di atas hakikat pendidikan untuk bangsa menjadi terlupakan. Padahal dalam konteks itu, kapanpun dan di manapun pendidikan memiliki peran antisipatoris dan prepatoris, yakni selalu mengacu ke masa depan dan selalu mempersiapkan generasi muda untuk kehidupan masa depan. Secara filosofis, pendidikan merupakan kegiatan menyiapkan masa depan suatu bangsa yang bukan hanya mempertahankan eksistensinya, tetapi juga supaya bisa berperan dalam berbagai dimensi kehidupan pada tataran nasional maupun internasional secara bermartabat.
Dengan dasar filosofis seperti di atas tidak beralasan kiranya menafikkan bidang pendidikan di negeri ini. Pada belahan yang lain, juga demikian, karena pendidikan hakikatnya merupakan bantuan/pelayanan pendidik terhadap peserta didik, tidak layaklah memposisikan guru pada tempat yang tidak semestinya. Sebagai sebuah pekerjaan yang dengan keahlian khusus dan berijasah serta diakui oleh masyarakat dan/atau negara, pekerjaan guru memenuhi persyaratan untuk disebut profesi (Bandingkan Mangkuprawira, 2002:44 dan Samana, 1994:12).
Pendidik harus diposisikan sebagai tenaga profesional. Seperti jenis pekerjaan yang berkualifikasi profesional yang lain, maka pekerjaan pendidik harus dilandasi tiga pilar yang melekat sebagi etos kerja, yaitu keinginan untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan (job quality), menjaga harga diri dalam pelaksanaan pekerjaan, dan keinginan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat (Bandingkan Buchari, 1994:15). Untuk senantiasa menjunjung tinggi etos kerja semacam itu, maka landasan filosofis peran dan hakikat pendidikan seperti telah dikemukakan di atas perlu selalu diingat dan dipedomani. Etos kerja itu juga berimplikasi pada berbagai persyaratan yang mengikat kerja profesi, sebagaimana disepekati para ahli manajemen sumber daya manusia, seperti panggilan jiwa untuk menjalankan tugas mulia (vokasi/vocation), pengetahuan dan kecapakan/keahlian, kebakuan yang universal (teoretis, prinsipal, prosedural, dan asumtif), pengabdian, kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif, otonomi, kode etik, dan klien.
Dengan pemenuhan persyaratan sebagai profesi, pekerjaan guru atau pendidik tidak dapat dipandang remeh, baik oleh kelompok pelaku maupun kelompok di luarnya. Bagi guru selaku pekerja profesi tentu saja riskan dengan tuntutan masyarakat adanya anak-anak yang salah asuh, salah didik, atau salah ajar, seperti halnya dokter yang bisa saja melakukan kesalahan penanganan pasien (malpraktik).
Sejak pascareformasi politik di Indonesia, para ahli pendidikan juga berupaya melakukan reformasi pendidikan, dengan salah satu agendanya adalah peningkatan kesejahteraan guru atau mengangkat citra guru atau menjadikan pekerjaan guru sebagai profesi. Buah dari agenda reformasi pendidikan itu adanya konstitusi yang mengatur tentang guru dalam pendidikan. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional --pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal-- diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dibuktikan dengan sertifikat pendidik (UU No.14/2005 Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2)).
Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik dan pedagogis maupun secara profesional dapat diterima oleh pihak di mana guru bertugas, baik penerima jasa layanan secara langsung maupun pihak lain terhadap siapa guru bertanggung jawab. Guru sebagai penyandang jabatan profesional harus disiapkan melalui program pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru. Oleh sebab itu, diperlukan waktu dan keahlian untuk membekali para lulusan dengan berbagai kompetensi, yaitu penguasaan bidang studi, landasan keilmuan dari kegiatan mendidik, maupun strategi menerapkannya secara profesional di lapangan.
Sebagai pekerja profesional, guru harus memiliki kemampuan mengemban fungsi pendidikan, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, dan memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan yaitu mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.

Keragaman Pandangan tentang Profesionalitas Guru
Ada beberapa formulasi konsep untuk mengukur profesionalitas guru. Nasution (1988) memberi penjelasan hal itu melalui tugas guru, yaitu mengkomunikasikan pengetahuan dan menjadi model keteladanan. Mulyasa (2005) memberi penjelasan melalui peran yang dimainkan oleh guru dalam pembelajaran, yaitu (1) guru sebagai pendidik, (2) guru sebagai pengajar, (3) guru sebagai pembimbing, (4) guru sebagai pelatih, (5) guru sebagai penasihat, (6) guru sebagai pembaharu (inovator), (7) guru sebagai model dan teladan, (8) guru sebagai pribadi, (8) guru sebagai peneliti, (9) guru sebagai pendorong kreativitas, (10) guru sebagai pembangkit pandangan, (11) guru sebagai pekerja rutin, (12) guru sebagai pemindah kemah, (13) guru sebagai pembawa cerita, (14) guru sebagai aktor, (15) guru sebagai emansipator, (16) guru sebagai evaluator, (17) guru sebagai pengawet, (18), dan guru sebagai kulminator.
Menurut Mulyasa (2005) dengan memainkan kesembilanbelas peran di atas, maka profesionalitas guru dicapai, dan guru profesional adalah guru yang dapat menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan. Barizi (2009:154) merumuskan konsep bahwa guru profesional adalah guru yang mampu menjadikan siswa menjadi pintar dan berketerampilan, serta dapat mengembangkan potensi-potensi siswa. Untuk itu guru profesional harus mampu menciptakan pembelajaran yang produktif.
Baik Nasution, Mulyasa, maupun Barizi tampak bahwa mengukur keprofesionalan guru dari pembelajaran di ruang kelas. Hal itu tidak jauh berbeda Lorin W. Anderson (1989) menyatakan rumusan konsepnya melalui formula menjadi guru efektif, Ad. Rooijakkers (1989) menyusunnya dalam kerangka mengajar dengan sukses, dan R. Brandt (1993) dengan mempertanyakan apa yang dimaksud guru profesional. Akan tetapi, hal berbeda sama sekali dengan W.A Firestone (1993) yang justru tergelitik mengkritisi apakah untuk mencapai tujuan pendidikan hanya cukup dengan guru profesional. Firestone banyak menyodorkan tentang vokasi (vocation) atau panggilan jiwa sebagai modal utama bagi seorang guru untuk bekerja secara profesional.
Bagaimanakah pandangan-pandangan di atas jika ditandingkan pandangan konseptual para dedengkot pendidikan kita tempo dulu, Sri Susuhunan Pakubuwana IV dan Ki Hajar Dewantara. Keduanya mensyaratkan guru yang memiliki integritas atau bermartabat yang tinggi. Ki Hajar Dewantara, dengan konsep kerja dasar-ajar dan landasan asih, asuh, dan asah, mengkonseptualisasikan guru profesional yang berkepribadian adiluhung, yang meliputi adicipta, adirasa, adikarsa, dan adiraga.
Semua pandangan di atas tampaknya memiliki kesamaan dalam intensi guru sebagai model. Adakah yang semacam itu juga seperti yang dikehendaki oleh konstitusi negara kita yang berlaku sekarang untuk menjaring guru profesional?
Guru profesional di Indonesia diatur secara konstitusional dalam undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam ketentuan perundangan tersebut dinyatakan secara konseptual dan operasional bahwa guru adalah pendidik profesional, yang dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik sarjana atau diploma IV (S1/D-IV) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.
Kualifikasi akademik dengan persyaratan minimal S1/D-IV harus dipenuhi dengan bukti ijazah dan pemenuhan persyaratan relevansi mengacu pada jenjang pendidikan yang dimiliki dan mata pelajaran yang dibina. Misalnya, guru SD dipersyaratkan lulusan S1/D-IV Jurusan/Program studi PGSD/Psikologi/ Pendidikan/lainnya, sedangkan guru Matematika di SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dipersyaratkan lulusan S1/D-IV Jurusan /Program Pendidikan Matematika atau Program Studi Matematika yang memiliki Akta IV.
Penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional harus dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi2. Yang dimaksud sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sertifikasi guru bertujuan untuk (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional, (2) meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, (3) meningkatkan kesejahteraan guru, (4) meningkatkan martabat guru; dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan melalui (1) Penilaian Portofolio, dan (2) Jalur Pendidikan.
Sertifikasi melalui penilaian portofolio didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 18 Tahun 2007. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Sertifikasi guru dalam jabatan melalui jalur pendidikan diorientasi kepada guru yunior yang berprestasi dan mengajar pada pendidikan dasar dan menengah dengan waktu selama-lamanya 2 (dua) semester.

Sertifikasi Melalui Penilaian Portofolio
Pada jalur portofolio, komponen penilaian portofolio mencakup (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Sepuluh komponen portofolio tersebut merupakan refleksi dari empat kompetensi guru, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Empat kompetensi itu meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, dengan jabaran sebagai berikut.

Kompetensi Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
4. Terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
8. Terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Kompetensi Kepribadian
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Kompetensi Sosial
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Kompetensi Profesional
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Sertifikasi Guru melalui Pendidikan Profesi Guru
Sebagaimana dijelaskan dalam Draf Panduan PPG Dirjen Dikti Depdiknas 2008, sertifasi guru melalui PPG memiliki landasan formal Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UURI Nomor 20/2003), Undang-Undang Guru dan Dosen (UURI Nomor 14/2005) dan berbagai peraturan perundangan lainnya, yang melihat peranan strategis guru dan dosen dalam peningkatan mutu pendidikan. Guru dipandang sebagai jabatan profesional dan karena itu seorang guru harus disiapkan melalui pendidikan profesi.
Kewajiban menyelenggarakan program PPG dirasakan semakin mendesak mengingat kebutuhan tenaga guru yang nyata di lapangan, agar pengangkatan guru baru dapat dilakukan sesuai dengan ketetapan yang ada. Di samping itu saat ini banyak lulusan program S1 kependidikan yang prospeknya tidak jelas, apakah dapat diangkat langsung sebagai guru atau tidak. Sementara pada saat ini terdapat lebih 270 LPTK dalam bentuk institut, universitas, fakultas, dan sekolah tinggi yang terus beroperasi dengan kualitas beragam dan memerlukan kepastian masa depan lulusannya.
Menurut UU No 20/2003 tentang SPN pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Dengan demikian maka program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S1 Kependidikan dan S1/D-IV Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi guru yang profesional serta memiliki kompetensi profesional sesuai dengan standar nasional pendidikan dan memperoleh sertifikat pendidik untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Tujuan Program PPG
Mengacu pada UU No. 20/2003 Pasal 3, tujuan umum program PPG adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan khusus program PPG adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik serta melakukan penelitian, dan mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.
Masukan Program PPG
Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan peraturan yang ada, ada dua macam masukan yaitu lulusan S1 Kependidikan dan lulusan S1 Non Kependidikan.

Sistem Rekrutmen dan Seleksi Mahasiswa
Rekrutmen mahasiswa PPG harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut.
1. Penerimaan calon harus disesuaikan dengan permintaan nyata di lapangan dengan menggunakan prinsip supply and demand sehingga tidak ada lulusan yang tidak mendapat pekerjaan. Hal ini dapat mendorong calon yang baik memasuki program PPG.
2. Mengutamakan kualitas calon mahasiswa dengan menentukan batas kelulusan minimal menggunakan acuan patokan. Ini berarti bahwa calon mahasiswa hanya akan diterima jika memenuhi persyaratan lulus minimal dan bukan berdasarkan alasan lain. Hanya calon terbaik yang dapat diterima.
3. Untuk memenuhi prinsip a dan b di atas maka penerimaan mahasiswa baru perlu dilakukan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan di daerah sebagai stakeholders. Kerjasama ini perlu dilakukan menyangkut jumlah calon, kualifikasi dan keahlian sesuai dengan mata pelajaran yang dibina dan benar-benar diperlukan.
4. Agar mendapatkan calon yang berkualitas tinggi maka proses penerimaan harus dilakukan secara terbuka dan bertanggung jawab.
5. Rekrutmen dilakukan dengan:
a. Seleksi administrasi: (1) Ijazah S1/D-IV dari program studi yang terakreditasi, yang sesuai atau serumpun dengan mata pelajaran yang akan diajarkan (2) Transkrip nilai dengan indeks prestasi kumulatif minimal 2,75, (3) Surat keterangan kesehatan, (4) Surat keterangan kelakuan baik, dan (5) Surat keterangan bebas napza.
b. Tes penguasaan bidang studi yang sesuai dengan program PPG yang akan diikuti.
c. Tes Potensi Akademik.
d. Tes penguasaan kemampuan berbahasa Inggris (English for academic purpose).
e. Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi kinerja disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan diajarkan.
f. Evaluasi kepribadian melalui wawancara/inventory atau instrumen evaluasi lainnya.
6. Peserta yang dinyatakan lulus dan selanjutnya dinyatakan diterima dalam program PPG diberikan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) oleh LPTK yang memuat kode-kode angka dengan urutan: a) Tahun angkatan (dua digit), b) kode perguruan tinggi (tiga digit), c) program studi (tiga digit), dan d) nomor urut (empat digit). Daftar peserta yang dinyatakan lulus beserta NPM selanjutnya dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.
Keberhasilan rekrutmen ini amat bergantung kepada kerjasama antara LPTK penyelenggara program PPG dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dengan Dinas Pendidikan/Pemda serta stakeholders lainnya yang relevan untuk memegang teguh prinsip akuntabilitas pengadaan tenaga kependidikan/guru.

Standar Kompetensi Lulusan
Sosok utuh kompentensi guru mencakup (a) kemampuan mengenal secara mendalam peserta didik yang dilayani, (b) penguasaan bidang studi secara keilmuan dan kependidikan, yaitu kemampuan mengemas materi pembelajaran kependidikan, (c) kemampuan menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik yang meliputi (i) perancangan pembelajaran, (ii) pelaksanaan pembelajaran, (iii) penilaian proses dan hasil pembelajaran, (iv) pemanfaatan hasil penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran sebagai pemicu perbaikan secara berkelanjutan, dan (d) pengembangan profesionalitas berkelanjutan. Keempat wilayah kompetensi ini dapat ditinjau dari segi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang merupakan kesatuan utuh tetapi memiliki dua dimensi tak terpisahkan: dimensi akademik (kompetensi akademik) dan dimensi profesional (kompetensi profesional). Kompetensi akademik lebih banyak berkenaan dengan pengetahuan konseptual, teknis/prosedural, dan faktual, dan sikap positif terhadap profesi guru, sedangkan kompetensi profesional berkenaan dengan penerapan pengetahuan dan tindakan pengembangan diri secara profesional. Sesuai dengan sifatnya, kompetensi akademik diperoleh lewat pendidikan akademik tingkat universitas, sedangkan kompetensi profesional lewat pendidikan profesi. Kompetensi guru tersebut disajikan sebagai berikut:
1. Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik mencapai standar kompetensi.
2. Menguasai ilmu pendidikan, perkembangan dan membimbing peserta didik.
3. Menguasai pembelajaran bidang studi: belajar dan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, perencanaan pembelajaran, media pembelajaran dan penelitian bagi peningkatan pembelajaran bidang studi.
4. Mampu melaksanakan praktik pembelajaran bidang studi.
5. Memiliki integritas kepribadian yang meliputi aspek fisik-motorik, intelektual, sosial, konatif, dan afektif.
6. Kompetensi sosial merupakan kemampuan dalam menjalin hubungan sosial secara langsung maupun menggunakan media di sekolah dan luar sekolah.
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang lengkap dapat mengacu Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.

Struktur Kurikulum Program PPG
Berdasarkan perbedaan kompetensi lulusan S1 Kependidikan dan S1/D-IV Non-Kependidikan tersebut dilakukan kajian kurikulum yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.

NO PROGRAM LULUSAN S1 KEPENDIDIKAN LULUSAN S1/D-IV
NON KEPENDIDIKAN
1 Akademik Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy) Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy)
2 Profesional PPL Kependidikan PPL Kependidikan

Dengan demikian struktur kurikulum program PPG pasca S1 Kependidikan dan S1/D-IV Non Kependidikan meliputi pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy) dan PPL kependidikan. Subject specific pedagogy merupakan mata kuliah pengemasan materi bidang studi menjadi perangkat pembelajaran yang komperehensif, mencakup: standar kompetensi, materi, strategi, metode, media, serta evaluasi.
Dalam hal peserta didik berasal dari S1 Kependidikan yang mengintegrasikan PPL ke dalam kurikulumnya maka kurikulum program PPG berisi pemantapan bidang studi dan pendidikan bidang studi (subject enrichment and subject specific pedagogy) serta pemantapan PPL.

Matrikulasi
Matrikulasi adalah sejumlah matakuliah yang wajib diikuti oleh peserta program PPG yang sudah dinyatakan lulus seleksi untuk memenuhi kompetensi akademik bidang studi dan/atau kompetensi akademik kependidikan sebelum mengikuti program PPG.
a. S1 Kependidikan yang sesuai dengan program pendidikan profesi yang akan ditempuh tidak memerlukan matakuliah matrikulasi;
b. S1 Kependidikan yang serumpun dengan program pendidikan profesi yang akan ditempuh, dengan menempuh matrikulasi;
c. S1/D IV Non Kependidikan yang sesuai dengan program pendidikan profesi yang akan ditempuh, dengan menempuh matrikulasi matakuliah akademik kependidikan;
d. S1/D IV Non Kependidikan serumpun dengan program pendidikan profesi yang akan ditempuh, dengan menempuh matrikulasi;
e. S1 Psikologi untuk program PPG pada PAUD atau SD, dengan menempuh matrikulasi.
Contoh program studi serumpun adalah program studi sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, dan antropologi merupakan rumpun program studi ilmu pengetahuan sosial; dan program studi biologi, fisika dan kimia merupakan rumpun program studi ilmu pengetahuan alam.

Beban Belajar
Beban belajar mahasiswa program PPG untuk menjadi guru pada satuan pendidikan ditentukan sebagai berikut:
1. TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat lulusan S1/D-IV Kependidikan untuk TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat adalah 18 (delapan belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester.
2. SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat lulusan S1/D-IV) kependidikan untuk SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat adalah 18 (delapan belas) sampai dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester.
3. TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat lulusan S1/D-IV Kependidikan selain untuk TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.
4. SD/MI/SDLB atau bentuk lain lulusan S1/D-IV Kependidikan selain untuk SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.
5. TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat dan pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB atau bentuk lain lulusan S1 Psikologi adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.
6. SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat dan satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, lulusanS1/ D-IV Kependidikan dan S1/D-IV Non Kependidikan adalah 36 (tiga puluh enam) sampai dengan 40 (empat puluh) satuan kredit semester.

Sistem Pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran yang perlu mendapat perhatian khusus dalam program pendidikan profesi guru, antara lain adalah:
1. Belajar dengan berbuat
Prinsip learning by doing tidak hanya diperlukan dalam pembentukan keterampilan, melainkan juga pada pembentukan pengetahuan dan sikap. Dengan prinsip ini, pengetahuan dan sikap terbentuk melalui pengalaman dalam menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan termasuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di lapangan.
2. Keaktifan peserta didik
Proses pembelajaran diarahkan pada upaya untuk mengaktifkan peserta didik, bukan dalam arti fisik melainkan dalam keseluruhan perilaku belajar. Keaktifan ini dapat diwujudkan antara lain melalui pemberian kesempatan menyatakan gagasan, mencari informasi dari berbagai sumber dan melaksanakan tugas-tugas yang merupakan aplikasi dari konsep-konsep yang telah dipelajari.
3. Higher order thinking
Pengembangan sistem pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thinking), meliputi berpikir kritis, kreatif, logis, reflektif, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
4. Dampak pengiring
Di samping diarahkan pada pencapaian dampak instruksional (instructional effects), proses pembelajaran diharapkan mengakomodasi upaya pencapaian dampak pengiring (nurturant effects). Upaya ini akan membantu pengembangan sikap dan kepribadian peserta didik sebagai guru, di samping penguasaan materi perkuliahan.
5. Mekanisme balikan secara berkala
Penggunaan mekanisme balikan melalui evaluasi secara berkala akan mendukung upaya pencapaian kompetensi. Praktik evaluasi melalui kuis-kuis singkat dan tugas-tugas jangka pendek yang diperiksa dan dinilai dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran.
6. Pemanfaatan teknologi informasi
Keterampilan memanfaatkan multi media dan teknologi informasi perlu dikembangkan dalam semua perkuliahan, baik untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan maupun sebagai media pembelajaran.
7. Pembelajaran Kontekstual
Dalam melaksanakan pembelajaran, konsep-konsep diperoleh melalui pengalaman dan kenyataan yang ada di lingkungan sehari-hari. Pengenalan lapangan dalam bidang pembelajaran dilakukan sejak awal, tidak hanya menjelang akhir program, melalui kunjungan ke sekolah pada waktu-waktu tertentu, hingga pelaksanan Program Pengalaman Lapangan. Kegiatan dirancang dan dilaksanakan sebagai tugas perkuliahan.
8. Penggunaan strategi dan model pembelajaran yang bervariasi dalam mengaktifkan peserta didik.

Sistem Evaluasi Kompetensi Lulusan Program PPG
Pada hakikatnya program PPG Prajabatan merupakan pendidikan yang mempersiapkan lulusannya untuk menyelenggarakan layanan ahli kependidikan. Agar mampu menyelenggarakan layanan ahli, calon guru dituntut memiliki, menguasai, dan mampu menerapkan seperangkat kompetensi, yaitu kompetensi akademik dan kompetensi profesional. Dengan demikian program PPG Prajabatan merupakan pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar menguasai kompetensi dasar profesi guru, sehingga layak dan siap mengemban tugas sebagai guru yang profesional.

Evaluasi Penguasaan Kemampuan Akademik
Penguasaan kemampuan akademik yang komprehensif dijabarkan dari sosok utuh calon guru yang profesional, dievaluasi melalui Tes Kemampuan Akademik berupa ujian tertulis, baik berbentuk objektif (seperti multiple-choice) maupun esai dan pemecahan masalah, serta ujian kinerja yang dikembangkan oleh LPTK penyelenggara program PPG. Berbagai ketentuan terkait dengan evaluasi penguasaan kemampuan akademik dijelaskan sebagai berikut:
a. Evaluasi dilakukan oleh dosen mata kuliah masing-masing secara formatif, untuk keperluan umpan balik dan perbaikan, dan secara sumatif untuk keperluan penentuan kelulusan. Evaluasi tersebut mencakup ujian tengah dan akhir semester serta tugas-tugas sepanjang perkuliahan berlangsung. Tugas-tugas yang diberikan lebih diarahkan pada penerapan konsep-konsep yang telah dipelajari secara bertahap dan berkelanjutan.
b. Berdasarkan ciri kurikulum berbasis kompetensi, evaluasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang hasilnya menggambarkan profil kompetensi yang telah dan belum dicapai peserta didik. Pendekatan PAP diterapkan baik dalam pengembangan materi evaluasi maupun analisis hasil yang dicapai.
c. Penilaian dihasilkan dari berbagai bentuk evaluasi termasuk tes, observasi, dan rubrik.
d. Hasil evaluasi dinyatakan dalam huruf atau angka atas dasar persentase pencapaian kompetensi.
e. Kriteria minimal kelulusan dalam suatu matakuliah adalah 75% dengan catatan peserta didik yang hasil evaluasinya di bawah kriteria minimal diberi kesempatan untuk memperbaiki dengan diberikan program remedial.

Evaluasi Penguasaan Kemampuan Profesional
Penguasaan kemampuan profesional ini meliputi:
a. Evaluasi kinerja penguasaan kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbasis pada sistem pembelajaran seperti yang diuraikan di atas. Jika diperlukan, pendalaman lebih lanjut dapat dilakukan melalui wawancara baik sebelum maupun setelah proses pembelajaran dilaksanakan.
b. Evaluasi kinerja dalam konteks otentik dilakukan melalui pengamatan para ahli. Sasaran evaluasi kinerja kontekstual ini tidak hanya terbatas pada tingkatan kemampuan mengelola pembelajaran melainkan lebih penting lagi adalah kualitas kinerja secara keseluruhan selama mahasiswa melakukan Program Pengalaman Lapangan. Evaluasi melalui pengamatan tersebut juga dapat dilengkapi dengan wawancara untuk menggali pendekatan dan strategi yang dianut para mahasiswa yang bersangkutan. Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas, dalam evaluasi tagihan penguasaan kompetensi ini dapat dilibatkan penilai luar (external examiners), yaitu dosen pembimbing dari LPTK lain dan guru pamong dari sekolah lain.

Adapun ketentuan mengenai evaluasi kinerja PPL dalam konteks otentik ini adalah:
a. Diterapkannya pendekatan supervisi klinis dalam evaluasi yang memungkinkan mahasiswa melakukan evaluasi diri (self evaluation) dalam pelaksanaan PPL.
b. Dilakukan oleh guru pembimbing dan dosen pembimbing lapangan yang meliputi berbagai kegiatan, yaitu evaluasi terhadap: (a) Praktek mengajar, (b) Praktek persekolahan, (c) Kemampuan interpersonal, dan (d) Laporan hasil PPL. Di samping dalam bentuk nilai, hasil evaluasi PPL juga dilengkapi dengan deskripsi kompetensi-kompetensi yang masih perlu ditingkatkan (rubric).
c. Evaluasi setiap peserta didik perlu didokumentasikan antara lain menerapkan portofolio sehingga dapat dilihat perkembangan/peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan selama PPL.
d. Kriteria nilai minimal kelulusan kegiatan PPL adalah B (3,0). Bagi mahasiswa yang hasil evaluasinya masih di bawah kriteria minimal diberi pelatihan tambahan sampai berhasil mencapai nilai minimal.

Ujian Akhir
Komponen ujian akhir terdiri dari ujian tulis dan ujian kinerja. Ujian tulis dilaksanakan oleh program studi yang dikoordinasikan oleh LPTK penyelenggara. Ujian kinerja dilaksanakan oleh program studi yang dikoordinasikan oleh LPTK dengan melibatkan organisasi profesi dan/atau pihak eksternal yang profesional dan relevan.

Penutup
Sertifikasi guru diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru. Bentuk peningkatan kesejahteraan tersebut berupa pemberian tunjangan profesi bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru yang berstatus bukan pegawai negeri sipil (swasta).
Banyak orang dari berbagai kalangan yang mempertanyakan hasil sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio, apakah mereka benar-benar profesional, padahal mereka hanya diuji berdasarkan sekumpulan dokumen yang disusun sedemikian rupa yang sulit dibuktikan kebenarannya? Apakah asesor selalu berprasangka baik terhadap kebenaran sekumpulan dokumen yang disusun guru? Pertanyaan-pertanyaan ini hendaknya menjadi bahan refleksi kita bersama sebagai landasan untuk memuliakan profesi guru dan mendidik diri menuju profesionalisme yang sesungguhnya.
Pada belahan lain, sejauh ini masih banyak kedapatan guru yang menyalahkan dirinya mengapa menjadi guru dan bahkan menyesali nasib buruknya itu. Marilah kita berasa bahwa kita hidup menjadi guru ini sudah benar. Dengan landasan vokasional --panggilan jiwa untuk menunaikan tugas mulia untuk menjadikan generasi masa depan bangsa yang berkualitas— akan melahirkan kekuatan batin (inner force), membuahkan gairah hidup (elan vital), dan menumbuhkan semangat (spirit) untuk berpretensi pada aksi-aksi kependidikan dan kepengajaran serta
Menjadikan pekerjaan guru sebagai pilihan hidup ditambahkan segala kelengkapan profesionalitas akan menumbuhkembangkan jiwa profesionalisme. Dengan landasan vokasionalitas dan kelengkapan profesionalitas itu niscaya pendidikan betul-betul akan berperan dalam mencipta masa depan gemilang bagi generasi bangsa.






Catatan:
1) Wulangreh, Sri Susuhunan Pakubuwana IV, Pupuh Dhandhanggula, pada 7-8:
(4) Nanging yen sira nggeguru kaki,
amiliha manungsa kang nyata,
ingkang becik martabate,
sarta kang wruh ing khukum,
kang ibadah lan kang wirati,
sokur oleh wong tapa,
iya kang wus mungkul,
tan mikir piwewehing liyan,
iku pantes yen den guronana kaki,
sartane kawruhira. (8) ingkang lumrah ing mangsa puniki,
kyai guru kang ngupaya sabar,
temen kewaleh karepe,
kang wus lumrah karuhun,
jaman kuna yekti si murid,
ingkang padha ngupaya,
kudu anggeguru,
ing mangko ikita nora,
kyai guru kang nrutu ngupaya murid,
dadiya kantinira.
(7) angel temen ing jaman puniki,
ingkang pantes kena ginuroni,
akeh wong njala ilmune,
lan arang ingkang manut,
yen wong ilmu ingkang netepi,
penggaweyane syara,
den arani luput,
nanging iya sesenengan,
nora kena inguwor karep puniki,
pepancene priyangga.

2) Di beberapa negara, sertifikasi guru telah diberlakukan, misalnya di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Di Denmark kegiatan sertifikasi guru baru dirintis dengan sungguh-sungguh sejak tahun 2003. Memang terdapat beberapa negara yang tidak melakukan setifikasi guru, tetapi melakukan kendali mutu dengan mengontrol secara ketat terhadap proses pendidikan dan kelulusan di lembaga pengasil guru, misalnya di Korea Selatan dan Singapura. Semua itu mengarah pada tujuan yang sama, yaitu berupaya agar dihasilkan guru yang bermutu.

DAFTAR BACAAN
Anderson, Lorrin W., 1989. The Effective Teacher. Nem York: McGraw-Hill Book Company
Barizi, Ahmad. 2009. Menjadi Guru Unggul: Bagaimana Menciptakan Pembelajaran Yang Produktif & Profesional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Buchori, Mochtar, 2000. “Peranan Pendidikan dalam Budaya Politik” dalam Basis, Nomor 07-08. Tahun ke-49. Juli-Agustus
Dewantara, Ki Hajar,1961. Karya Ki Hajar Dewantara: Bagian Pertama, Pendidikan (disusun oleh M. Tauchid, dkk). Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Penyusunan Portofolio (buku ke-2). Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Penyusunan Portofolio (buku ke-3). Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Penyusunan Portofolio (buku ke-6). Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
Mangkuprawira, Tb. Sjafri. 2002. Manajemen Sumberdaya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia
Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nasution, S., 1988. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara
Pakubuwana Iv, Sri Susuhunan. Tt. Wulangreh (disunting oleh BM. Pramono). Surakarta: Penerbit Kedaton Surakarta Hadiningrat
Rooijakkers, Ad. 1989. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Gramedia
Schultz, Duane.1981. Theories of Personality. California: Brooks/Cole Publishing Company
Supriyadi, Dedi, 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusantara
Zohar, Danah dan Marshall, Ian, 2005. Spiritual Capital: Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis (penerjemah: Helmi Mujastofa). Bandung: PT Mizan Pustaka.

UJI kOMPETENSI

1. UJI KOMPETENSI DALAM BENTUK PENILAIAN PORTO FOLIO
a. Guru dalam jabatan peserta sertifikasi yang memenuhi persyaratan, menyusun portofolio dengan mengacu pedoman penyususunan portofolio (buku 3);
b. Portofolio yang telah disusun kemudian diserahkan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (peserta guru SLB) untuk diteruskan kepada rayon LPTK penyelenggaraan sertifikasi guru untuk dinilai;
c. Penilaian portofolio dilakukan oleh 2 (dua) asesor yang relevan dan memiliki Nomer Induk Asesor (NIA) dengan mengacu pada rubrik penilaian portofolio (Buku 3);
d. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru dapat mencapai angka minimal kelulusan dan memenuhi persyaratan kelulusan, maka dinyatakan lulus dan memeroleh sertifikat pendidikan.
e. Apabila skor hasil penilaian portofolio telah dapat mencapai angka minimal kelulusan dan memenuhi persyaratan kelulusan, namun secara administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus melengkapi kekurangan tersebut (melengkapi administrasi atau MA);
f. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru belum mencapai angka minimal kelulusan, maka rayon LPTK menetapkan alternatif sebagai berikut.
1. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesi pendidik untuk melengkapi kekurangan portofolio (misal melengkapi substansi atau MS bagi pesrta yang memperoleh skor 841 s/d 849). Apabila dalam kurun waktu tertentu yang ditetapkan Rayon LPTK peserta tidak mampu melengkapi akan diikutsertakan dalam Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG);
2. Mengikuti PLPG yang mencakup empat kompetensi guru dan diakhiri dengan uji kompetensi. Penyelenggaraan PLPG dilakukan berdasarkan proses baku sebagaimana tertuang dalam rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Buku 5 dan suplemen buku 5). Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh Sertifikat Pendidik. Jika peserta belum lulus diberi kesempatan ujian ulang dua kali (untuk materi yang belum lulus). Peserta yang tidak lulus pada ujian ulang kedua dikembalikan ke Dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk dilakukan pembinaan/peningkatan kompetensi.



2. PEMBERIAN SERTIFIKAT PENDIDIK SECARA LANGSUNG
1) Guru yang berkualifikasi akademik S-2/S-3 sekurang-kurangnya golongan IV/b atau guru yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c mengumpulkan dokumen;
2) Dokumen yang telah disusun kemudian diserahkan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk diteruskan ke LPTK penyelenggara sertifikasi guru sesuai wilayah rayon dengan surat pengantar resmi.
3) LPTK penyelenggara sertifikasi guru melakukan verifikasi dokumen. Verifikasi dokumen dilakukan oleh 2 (dua) asesor yang relevan dan memiliki Nomer Induk Asesor (NIA) dengan mengacu pada rubrik verifikasi dokumen (buku 3);
4) Apabila dokumen yang dikumpulkan oleh peserta dinyatakan memenuhi persyaratan, maka kepada peserta diberikan sertifikat pendidik. Sebaliknya, apabila dokumen yang dikumpulkan tidak memenuhi persyaratan, maka peserta dikembalikan ke dinas pendidikan di wilayahnya (kabupaten/kota/provinsi) dan diberi kesempatan untuk mengikuti sertifikasi guru melalui uji kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio.

ALUR SERTIFIKASI

ALUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
MELALUI PENILAIAN PORTOFOLIO, 2009






Keterangan:
1. Guru dalam jabatan peserta sertifikasi, menyusun dokumen portofolio dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Portofolio;
2. Dokumen portofolio yang telah disusun kemudian diserahkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada Rayon LPTK Penyelenggara sertifikasi untuk dinilai;
3. Rayon LPTK Penyelenggara sertifikasi terdiri atas LPTK Induk dan LPTK Mitra;
4. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi dapat mencapai angka minimal kelulusan, peserta tersebut dinyatakan lulus dan memperoleh sertifikat pendidik;
5. Apabila skor hasil penilaian portofolio telah mencapai batas kelulusan, tetapi secara administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus melengkapi kekurangan tersebut (Melengkapi Administrasi atau MA). Misalnya ijasah belum dilegalisasi, pernyataan peserta belum pada portofolio sudah ditandatangani tetapi tanpa dibubuhi materai, dan sebagainya;
6. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi belum mencapai angka minimal kelulusan, Rayon LPTK menetapkan alternatif sebagai berikut.
a. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesi pendidik untuk melengkapi kekurangan portofolio (Melengkapi Substansi atau MS) bagi peserta yang memperoleh skor 841 sampai dengan 849. Apabila dalam kurun waktu satu bulan peserta tidak mampu melengkapi akan diikutsertakan dalam Pendidikan dan Latihan Guru (PLPG);
b. Mengikuti PLPG yang mencakup empat kompetensi guru dan diakhiri dengan uji kompetensi. Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh Sertifikat Pendidik. Peserta diberi kesempatan ujian ulang dua kali (untuk materi yang belum lulus). Peserta yang tidak lulus ujian ulang kedua dikembalikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk memperoleh pembinaan.

ALUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
MELALUI JALUR PENDIDIKAN
(PENDIDIKAN PROFESI GURU ATAU PPG)





















1. Guru yang memenuhi syarat untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan melalui jalur pendidikan mendaftar ke Dinas Kabupaten/Kota dengan melengkapi berkas sesuai pedoman penyelenggaraan.
2. Dinas kabupaten/Kota melakukan seleksi administrative kepada calon peserta sertifikasi melalui jalur pendidikan, sesuai dengan rambu-rambu yang telah ada. Masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengusulkan 1 (satu) orang SMP per bidang studi dan 2 orang guru SD yang telah diseleksi ke Ditjen Dikti.
3. Rekap calon peserta sertifikasi melalui jalur pendidikan beserta dokumen kelengkapannya dikirimkan ke Ditjen Dikti.
4. Ditjen Dikti memfasilitasi seleksi akademik yang dilakukan LPTK penyelenggara sertifikasi melalui jalur pendidikan untuk menetapkan calon peserta program. Ditjen Dikti menetapkan alokasi peserta pada masing-masing LPTK yang ditunjuk.
5. Peserta yang lolos akademik mengikuti pemetaan kemampuan awal untuk menentukan jumlah SKS yang wajib diambil selama mengikuti sertifikasi guru melalui jalur pendidikan.
6. Pelaksanaan pendidikan selama 2 semester di LPTK, peserta wajib lulus semua matakuliah selama program, sebagai syarat untuk dapat mengikuti uji kompetensi dalam rangka memperoleh sertifikat pendidik.
7. Peserta yang lulus semua mata kuliah diikutkan uji kompetensi. Bagi peserta yang belum lulus ujian mata kuliah diberi kesempatan mengikuti pemantapan dan ujian ulangan sampai 2 kali.
8. Untuk peserta yang tidak lulus satu atau lebih mata kuliah setelah ujian ulangan sebanyak dua kali, maka peserta dikembalikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/kota untuk mendapatkan pembinaan.
9. Peserta uji kompetensi yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti remidi di LPTK. Kesempatan remidi diberikan dua kali. Bila peserta gagal uji kompetensi yang ke-3, maka peserta diserahkan kembali ke Dinas Pendidikan kota/Kabupaten untuk mendapatkan pembinaan.

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP BERBASIS KTSP

PENGEMBANGAN
SILABUS DAN RPP BERBASIS KTSP





oleh
D.F. Mirdianto, S.Pd



PAMEKASAN
2009


SILABUS DAN RPP BERBASIS KTSP

A. Pendahuluan
Dalam rangka merespon masukan publik tentang pentingnya penyempurnaan Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), pada tahun 2006 pemerintah c. q. Depdiknas mengeluarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perbedaan pokok KBK dan KTSP adalah pada KBK pihak pusat menyediakan secara lengkap perangkat kurikulum (standar kompetensi, indikator, materi pokok, dan sebagainya) sehingga pihak sekolah tinggal mengaplikasikannya, sedangkan pada KTSP pihak pusat hanya menyediakan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi pokok dan indikator disusun oleh pihak sekolah.
Hal itu mengisyaratkan tidak adanya penyeragaman kurikulum secara nasional. Kurikulum antarsekolah dapat bahkan harus berbeda karena tiap sekolah mempunyai karakteristik, visi, dan tingkat kreativitas yang berbeda. Pihak sekolah mempunyai wewenang untuk menentukan muatan lokal dan mengekspresikan program akademik secara bebas—tetapi tetap dalam koridor standar isi dan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)—sehingga tiap sekolah dapat memaksimalkan potensi dan keunggulan yang menjadi ciri distingtif sekolahnya.
Bagaimana halnya dengan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang merupakan satu di antara empat komponen KTSP? Dalam menjawab pertanyaan tersebut satu hal yang penting untuk digaris bawahi adalah bahwa isi silabus dan RPP antarbidang studi antarsekolah idealnya berbeda, akan tetapi format umumnya dapat sama. Hal terakhir itu penting untuk dibahas karena terkait langsung dengan dan menjadi “kunci pembuka” praktik pembelajaran yang merupakan jantung pendidikan.


B. Kurikulum dan Silabus
Kurikulum, silabus, dan RPP merupakan tiga mata rantai yang berurutan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Pola hubungannya dapat divisualkan sebagai berikut.





Pola hubungan tersebut mengisyaratkan bahwa kurikulum merupakan dasar penyusunan silabus, dan silabus merupakan dasar penyusunan RPP. Ketiganya harus sejalan.
Sebagai dasar penyusunan silabus dan RPP, kurikulum merupakan acuan dan pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan berbagai ranah pendidikan (kognitif, afektif, dan psikomotorik) (Mulyasa, 2005:37). Sebagai acuan dan pedoman, kurikulum bersifat filosofis dan teoretis/konseptual.
Berbeda dengan kurikulum, silabus merupakan urutan materi yang disajikan dalam suatu mata pelajaran (Nunan, 1988:14). Urutan materi tersebut tampak setelah diadakan kegiatan sistematisasi substansi kajian berdasarkan pengelompokan kompetensi-kompetensi yang dirumuskan sebelumnya.
Urutan materi secara tidak langsung mengungkapkan ruang lingkup materi (Yulianto, 2004:3). Dari urutan materi dapat diketahui batasan hal-hal yang harus dipelajari.
Dalam rancangan pembelajaran, ruang lingkup materi berimplikasi pada ruang lingkup waktu. Karena itu, Omagio (1986:411) menegaskan bahwa silabus yang baik harus memberikan peluang kepada guru untuk menentukan ruang lingkup dan urutan materi serta alokasi waktu.
Silabus juga dapat diberi pengertian lain yang sejalan. Salim (Tim Pengembang Pedoman Umum Pengembangan Silabus [TPPUPS], 2003:28) menyatakan bahwa silabus merupakan garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi (materi) pelajaran. Sering pula silabus diartikan sebagai produk pengembangan kurikulum yang berupa penjabaran lebih lanjut standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Hal itu mengisyaratkan bahwa pengembangan silabus berbasis kompetensi mensyaratkan dirumuskannya secara jelas kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan tolok ukur penguasaan kompetensi dasar, siswa terhindar dari kegiatan mempelajari materi yang tidak perlu, yakni materi yang tidak menunjang tercapainya penguasaan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003a:21).
Sebagai produk pengembangan kurikulum, silabus tidak hanya harus berdasar padanya, tetapi harus merupakan jabaran konkret pemikiran filosofis kurikulum. Di samping itu, silabus harus memudahkan orang dalam memahami kurikulum karena pemikiran pada silabus bersifat praktis, bukan teoretis filosofis (Yulianto, 2004:4).
Dalam penyusunan silabus, prinsip (1) sesuai dengan kondisi siswa dan (2) relevan, konsisten, dan adekuat (kecukupan antarkomponen silabus) (Depdiknas, 2003b:11) perlu diperhatikan. Pelanggaran terhadap kedua prinsip tersebut harus dihindari agar (1) silabus sesuai (match) dengan tuntutan lapangan dan (2) tidak muncul kendala pengoperasionalan.
Silabus dapat disusun berdasarkan prosedur berikut.
(1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, penyusun silabus—secara individual maupun kolektif—mengumpulkan informasi dan referensi yang sesuai serta mengidentifikasi sumber belajar, termasuk narasumber yang diperlukan dalam pengembangan silabus.
(2) Pelaksanaan
Pelaksanaan penyusunan silabus dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) merumuskan standar kompetensi, (2) merumuskan kompetensi dasar, (3) merumuskan indikator, (4) merumuskan materi standar, (5) merumuskan standar proses (KBM), dan (6) merumuskan standar penilaian. Sesuai dengan langkah-langkah tersebut, format silabus berbasis kompetensi setidak-tidaknya memuat komponen berikut: (1) standar kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) indikator, (4) materi standar, (5) standar proses (KBM), dan (6) standar penilaian (Mulyasa, 2007:2008—2010). Komponen utama tersebut dapat divariasikan dan/atau dilengkapi dengan komponen lain sesuai dengan kebutuhan.
(3) Revisi
Draf silabus yang telah disusun perlu diuji kelayakannya melalui analisis kualitas silabus, penilaian ahli, dan uji lapangan. Berdasarkan uji kelayakan kemudian dilakukan revisi. Revisi perlu dilakukan secara berkelanjutan sejak awal penyusunan draf hingga silabus dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran (Mulyasa, 2005:169).

Berikut ini merupakan contoh-contoh format silabus.
Contoh 1



SILABUS
Nama Sekolah : ............................................................
Mata Pelajaran : ............................................................
Kelas/Semester : ............................................................

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Standar Standar Proses (KBM) Standar Penilaian




Guru Mata Pelajaran,




............................







Contoh 2

SILABUS
Nama Sekolah : ............................................................
Mata Pelajaran : ............................................................
Kelas/Semester : ............................................................
Standar Kompetensi: …………………………………………………………………………………..

Komp. Dasar Materi Pokok Indika-tor Peng-alaman Belajar Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Tek-nik Ben-tuk In-stru-men Contoh Instru-men






Contoh 3

SILABUS
Nama Sekolah : ............................................................
Mata Pelajaran : ............................................................
Kelas/Semester : ............................................................
Standar Kompetensi: …………………………………………………………………………………..

Komp. Dasar Materi Pokok Keg. Pem-bel-ajaran Indika-tor Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Tek-nik Ben-tuk In-stru-men Contoh Instru-men





C. Silabus dan RPP
Di depan sudah dinyatakan bahwa RPP bersumber pada silabus. Hal itu berarti bahwa RPP merupakan produk pengembangan silabus. Mengapa RPP diperlukan? Tidak cukupkah silabus? Untuk kepentingan nonpraktis, misalnya mengidentifikasi urutan dan ruang lingkup materi, silabus sudah cukup. Akan tetapi, pembelajaran di ruang kelas bersifat praktis, misalnya guru harus menskenariokan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan harus menilai hasil belajar siswa. Untuk kepentingan operasional tersebut kehadiran RPP diperlukan agar pembelajaran dapat berjalan secara terencana.
RPP sekurang-kurangnya memuat komponen berikut: kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi standar, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Komponen-komponen tersebut mengisyaratkan bahwa RPP harus menggambarkan kegiatan pembelajaran secara nyata. Hal itu berarti bahwa komponen-komponen operasional, misalnya kegiatan pembelajaran dan penilaian, menduduki peran penting. Berikut ini merupakan contoh format RPP.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : .....................................................................
Satuan Pendidikan : .....................................................................
Kelas/Semester : .....................................................................
Pertemuan ke : .....................................................................
Alokasi Waktu : ...............................................jam pembelajaran

Kompetensi Dasar
1. ............................................................................................
2. ............................................................................................

Indikator
1.1. .........................................................................................
1.2. .........................................................................................
2.1. .........................................................................................
2.2. .........................................................................................
(Tulis kompetensi dasar dan indikator secara lengkap sesuai dengan silabus)

Tujuan Pembelajaran
1. ............................................................................................
2. ............................................................................................
(Rumuskan tujuan pembelajaran secara lengkap dengan berbasis indikator)

Materi Pembelajaran
1. ............................................................................................
2. ............................................................................................
(Tulis materi secara garis besar dengan mengaitkannya secara langsung dengan indikator dan tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran minimal memuat konsep, langkah-langkah pencapaian kompetensi, dan contoh)

Metode Pembelajaran
1. ............................................................................................
2. ............................................................................................
(Tulis cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran)


Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal (pembukaan/apersepsi)
a. ........................................................................................
b. ........................................................................................

2. Kegiatan inti (pembentukan kompetensi)
a. ........................................................................................
b. ........................................................................................

3. Kegiatan akhir (penutup)
a. ........................................................................................
b. ........................................................................................
(Tulis kegiatan yang akan dilakukan dari awal hingga akhir untuk mencapai tujuan dan membentuk kompetensi. Sertakan juga metode yang digunakan per kegiatan/subkegiatan dan alokasi waktunya)

Sumber Belajar
1. ............................................................................................
2. ............................................................................................
(Tulis sumber belajar yang digunakan, termasuk alat peraga, media, dan bahan pembelajaran/buku sumber)

Penilaian
1. ............................................................................................
2. ............................................................................................
(Tulis teknik dan bentuk instrumen yang digunakan untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran. Sertakan atau lampirkan instrumennya)


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah ................



......................... .............................

Di beberapa sekolah sudah mulai diterapkan RPP dengan format terbaru dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Berikut format tersebut.








RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : …………………………………………………………..
Sekolah : …………………………………………………………..
Kelas/Semester/Unit : …………………………………………………………..
Alokasi Waktu : ………………………………………………………….

A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pokok
E. Metode Pembelajaran
F. Kegiatan Pembelajaran
G. Alat/Bahan/Sumber
H. Penilaian
No. Indikator Teknik Bentuk Instrumen





Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah ................



......................... .............................


D. Pengoperasionalan RPP
Sekalipun berstatus sebagai pedoman operasional kegiatan pembelajaran, RPP dapat dioperasionalkan secara fleksibel. Apa yang tertulis dalam RPP dapat dipatuhi secara keseluruhan, dapat pula sebagian. Pengadaptasian isi RPP dimungkinkan asalkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Yang terpenting ialah bahwa pengadaptasian isi RPP tidak berdampak negatif bagi ketercapaian penguasaan kompetensi.

E. Simpulan
Berdasarkan paparan di muka dapat disimpulkan bahwa kurikulum, silabus, dan RPP merupakan tiga mata rantai kegiatan pembelajaran. Ketiganya harus sejalan. RPP disusun berdasarkan silabus, silabus berdasarkan kurikulum.
Baik silabus maupun RPP memiliki beberapa variasi format. Tidak ada format yang dibakukan. Yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa komponen minimal yang harus ada tercantum dalam silabus atau RPP. Komponen minimal silabus adalah (1) standar kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) indikator, (4) materi standar, (5) standar proses (KBM), dan (6) standar penilaian; sedangkan komponen minimal RPP adalah kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi standar, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.


Daftar Rujukan
Pelatihan Implementasi Perangkat Pembelajaran Berbasis KTSP.2009,Dr.Suhartono, Pamekasan

Depdiknas. 2003a. Kerangka Dasar Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian Hasil Belajar Siswa SLTP Berbasis Kompetensi. Jakarta.

Depdiknas. 2003b. Pedoman Pengembangan Silabus. Jakarta.

Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nunan, D. 1988. The Learned-centered Curricullum. Cambridge: Cambridge University Press.

Omaggio, A. C. 1986. Teaching Language in Context: Proficiency Oriented Instruction. Boston: Heinle & Heinle Publishers.

Tim Pengembang Pedoman Umum Pengembangan Silabus. 2003. Pedoman Umum Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi SMA. Jakarta.

Yulianto, B. 2004. “KBK Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia: Pengembangan Silabus dan Rencana Pembelajaran”. Makalah disajikan dalam Seminar Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Guru SLTP/MTs, SMU/MA, dan SMK tanggal 17 Februari 2004 di Unesa. Surabaya.

MANAGEMENT EVENT

Management Event

Deskripsi Event

Melakukan suatu kegiatan yang sifatnya akan melibatkan banyak orang/instansi, baik yang resmi ataupun tidak, yang bertujuan pada sesuatu yang diminati banyak orang, dari mulai hiburan, pendidikan, bahkan sampai dengan masalah yang sifatnya tidak hiburan sekalipun, dan berakhir dengan keuntungan di kedua belah pihak, baik penyelenggara maupun yang hadir pada saat event berlangsung, minimal ada kesan tersendiri untuk dibawa pulang.

Event Organizer

Suatu lembaga baik formal atau non formal, yang melakukan aktivitas tertentu, yang dipercaya untuk melakukan kegiatan/acara, seperti launching produk, promo tour, company gathering, seminar, music event, dll.


Tahapan membuat event

1. Pemilihan event yang menarik, dan diminati masyarakat.
2. Proses tahapan pembuatan event.
3. Eksekusi event yang significant.

Pemilihan event yang menarik dan diminati masyarakat

1. Sebagai perencanaan awal, untuk rencana pembuatan suatu konsep event, kita harus bisa kritis dengan apa yang sedang in / update dilingkungan kita baik secara lokal, nasional atau overseas, agar apa yang nantinya akan kita rencanakan tidak basi, dan terkesan sesuatu yang related dengan apa yang sedang dibicarakan orang banyak. Contoh, Charity event.
2. Setelah ide tercipta, akan banyak EO lain pun membuat gagasan tersebut. Maka harus ada perbedaan atas konsep tersebut, baik dari awal berkembangnya konsep, pengisi acara, dan untuk eksekusinya.
3. Berani melakukan eksperimen dalam pembuatan konsep yang berbeda, bahkan orang tidak pernah membayangkan, bahkan terkesan mustahil.

Proses tahapan pembuatan event (membuat event sendiri)

1. Mencari ide / konsep yang kreatif
2. Dituangkan dalam suatu rancangan ide yang tertulis
3. Dibicarakan secara tim tentang ide tersebut, dan dibuat skema aturan mainnya
4. Mulai mencari, siapa yang akan terlibat dalam event tersebut
5. Mencoba untuk menyusun didalam proposal
6. Mulai di List kemana proposal itu ditujukan
7. Menyebarluaskan proposal, dan kalau bisa dengan cara yang benar,, tidak hanya sekedar meniti, menaruh contact person yang benar
8. Memfollow up, dan memberikan dateline kepada calon sponsor
9. Mulai menghubungi seluruh supplier, pengisi acara, reconfirm venue dan seluruh atribut pendukung lainnya. Seperti, perijinan, keamanan dll.
10. Melakukan kontrak kepada semua pihak
11. Melakukan technical meeting dengan seluruh pengisi/ pendukung acara
12. Melakukan pers conference (jika diperlukan)
13. Melakukan promosi (atl & btl)
14. Merekruit sesuai dengan kebutuhan
15. Setelah semua beres, siap melakukan loading dan akhirnya eksekusi


Eksekusi event yang significant

1. Pemilihan orang-orang yang berpotensi dan harus sesuai dengan posisi yang akan dilakukan di event tersebut, show d, stage manager, dll.
2. Pemilihan supplier yang significant dan berkualitas
3. Membuat Rundown yang tidak boleh ada putusnya, mengalir terus (padat)
4. On time, jangan terlalu lama dalam opening
5. Konsep acara harus sesuai dengan awal yang dipresentasikan kepada klien (tema acara)
6. Harus sesering mugkin meng announce produk klien kepada audience, atau ucapan terima kasih
7. Menjaga acara tidak menelan korban jiwa atau sejenisnya
8. Hasil acara diliput di media cetak / elektronik

Proposal SBL

P R O P O S A L
STUDENT BASKETBALL LEAGUE
( S B L )
SE – MADURA














G S C C
GANESA SPORT CLUB COMUNICATION
2008


PANITIA PELAKSANA
STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL)
Sekretariat : Jl. Cokroatmojo 86 Telp. (0324) 330562 Pamekasan

No. : 109/ PanPel/ II/ GSCC/ 2008
Lamp. : 1 (satu) Berkas
Perihal : Kerja Sama Sponsorship

Kepada
Yth. Pimpinan ………………..
Di.
TEMPAT

Dengan hormat,
Teriring salam dan do’a semoga kita senantiasa tetap dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa dalam mewujudkan segala aktivitas sehari-hari, Amien.
Sehubungan dengan akan dilaksanakan program kerja GSCC “Ganesa Sport Club Communication” yaitu kegiatan STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL) dengan peserta yang merupakan kalangan pelajar tingkat menengah pertama & atas (SMP & SMA) atau yang sederajat putra dan putri se-Madura dengan perwakilan dari masing-masing sekolah.
Pendaftaran : 1 Juli 2008 – 27 Juli 2008
Technical Meeting : 27 Juli 2008
Pelaksanaan : 30 Juli 2008– 10 Agustus 2008
Tempat : Indor Basket SMP Negeri 1 Pamekasan
Maka demi suksesnya kegiatan tersebut kami sangat mengharapkan bantuan anda untuk menjadi mitra kami yang nantinya mensponsori kegiatan ini sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik dan sukses.
Demikian surat permohonan ini kami buat, atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan terima kasih.

Pamekasan, 7 Pebruari 2008
Ketua Pelaksana


D.F. MIRDIANTO




PENDAFTARAN :
 GSCC “Ganesa Sport Club Comunication “.
 DICAPRIO - 08179356562
 GERI - 081913668736
 NIAR - 081938299220

Di Indor Basket SMP Negeri 1 Pamekasan
Jl. R. Abdul Azis PAMEKASAN


CO PRODUSER :
G S C C
“Ganesa Sport Club Comunication”

PANITIA PELAKSANA
STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL)
Sekretariat : Jl. Cokroatmojo 86 Telp. (0324) 330562 Pamekasan

PROPOSAL
STUDENT BASKETBALL LEAGUE


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan sumber pengembangan atlit yang sangat potensial, atas dasar pemahaman tersebut maka GSCC memandang perlu mengadakan event-event ditingkat Pelajar yang diberi nama “STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL)”.
B. Dasar Pemikiran
a. Rapat Pengurus GSCC tanggal 7 Pebruari 2008 tentang SBL.
b. Program kerja GSCC tahun 2008.
C. Tujuan
a. Menjalin rasa persatuan dan kesatuan atlit se- Madura.
b. Meningkatkan motivasi berolah raga khususnya bola basket.
c. Mengembangkan potensi bibit unggul Pebasket se-Madura

D. Sasaran
Pebasket Pelajar se-wilayah Madura.

E. Nama Kegiatan
STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL).

F. TEMA KEGIATAN
Tema Kegiatan : Hari Ini SBL, Besok POPDA, Tahun Depan POPNAS.

II. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :
- Hari : Kamis s/d selesai
- Tanggal : 30 Juli 2008 – 10 Agustus 2008
- Jam : - Pagi : 07.00 WIB
- Sore : 14.00 WIB

III. TEMPAT PELAKSANAAN
Di Indor Basket SMP Negeri 1 Pamekasan
Jl. R. Abdul Azis Pamekasan

IV. JENIS PERTANDINGAN
Jenis pertandingan yang akan mewarnai STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL) yang akan diselenggarakan di kota Pamekasan Madura, yaitu :
 Jenis Kejuaraan Beregu
1. Beregu Putra – Putri tingkat SMP dan SMA, terdiri dari :
- Juara I
- Juara II
- Juara III
2. Skill Contest
3. 3 ( tiga ) point contest
4. Most Valuable Player (MVP)
5. Team FairPlay.
6. The Best Offisial
7. Photografer SBL
8. Lain-lain pertandingan selingan.

V. SUMBER DANA
(Terlampir)

VI. MEKANISME KERJA
(Terlampir)

VII. SUSUNAN PANITIA
(Terlampir)

VIII. ANGGARAN BIAYA
(Terlampir)

IX. KETENTUAN SPONSORSHIP
(Terlampir)


X. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan memperoleh ridho dari Tuhan Yang Maha Esa, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dari tingkat perencanaan, pelaksanaan sampai selesainya. Untuk menuju pelaksanaan yang optimal. Dukungan dari berbagai pihak sangat kami harapkan, baik berupa kritik dan saran terutama dalam hal finansial.



GENS UNA SUMUS
Pamekasan, 7 Pebruari 2008
Panitia Pelaksana

Ketua Sekretaris



D.F. MIRDIANTO GHIRAH RIZQI DANIAR


PANITIA PELAKSANA
STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL)
Sekretariat : Jl. Cokroatmojo 86 Telp. (0324) 330562 Pamekasan

ANGGARAN BIAYA
A. KESEKRETARIATAN
1. Pembuatan dan pengadaan proposal Rp. 250.000,-
2. Perizinan Rp. 1.500.000,-
3. Piala 10 Set + Piagam Rp. 4.400.000,-
4. Medali 12 set (Emas, Perak,Perunggu) Rp. 3.500.000,-
5. Sewa lapangan. Rp. 1.000.000,-
6. Kaos Panitia 40 x Rp. 35.000,- Rp. 1.400.000,- +
Rp. 12.050.000,-
B. UANG PEMBINAAN
1. Juara I @ Rp. 500.000,- x 2 Papi x 2 Rp. 2.000.000,-
2. Juara II @ Rp. 400.000,- x 2 Papi x 2 Rp. 1.600.000,-
3. Juara III @ Rp. 300.000,- x 2 Papi x 2 Rp. 1.200.000,-
4. Juara I Skill Contest @ Rp. 200.000,- X 2 Papi x 2 Rp 800.000,-
5. Juara I 3 (Tiga) Point contest @ Rp.100.000,- x 2 Papi Rp. 200.000
6. MVP SMP & SMA @ Rp. 100.000,- x 2 Papi x 2 Rp. 400.000,-
7. Team FairPlay SMP @ Rp. 100.000,- x 2 Papi Rp. 200.000,-
8. The Best Offisial @ Rp. 100.000,- x 2 Papi x 2 Rp. 400.000,-
9. Juara Photografer SMP & SMA Rp. 1.000.000,-
Rp. 7.800.000,-
C. KOMSUMSI PANITIA Rp. 500.000,-
D. BIAYA WASIT Rp. 5.000.000,-
E. PUBLIKASI PANITIA
1. Spanduk Rp. 500.000,-
2. Media Massa + Elektronik Rp. 1.500.000,-
3. Dokumentasi Rp. 500.000,- +
Rp. 2.500.000,-
F. PERLENGKAPAN
1. Sewa Sound System Rp. 1.500.000,-
2. Sewa meja + kursi Rp. 500.000,-
3. Perlengkapan (sak-sak) + lampu Rp. 1.000.000,-
4. Tukang/tenaga kasar Rp. 500.000,-
5. Sewa daya listrik (diesel) Rp. 1.000.000,-+
Rp. 4.500.000,-
G. KEAMANAN Rp. 1.000.000,-
H. TRANSPORTASI Rp. 500.000,-
I. LAIN-LAIN Rp. 1.000.000 ,-+
JUMLAH TOTAL Rp.34.850.000,-


Terbilang : “Tiga Puluh Empat Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah”
PANITIA PELAKSANA
STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL)
Sekretariat : Jl. Cokroatmojo 86 Telp. (0324) 330562 Pamekasan

Lampiran


MEKANISME KERJA
STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL)

• Kegiatan ini diperuntukkan bagi pelajar (Putra dan Putri) SMP dan SMA atau yang sederajat Se Madura.
• Kegiatan ini dilaksanakan pada 30 Juli 2008 – 10 Agustus 2008 di Indor Basket SMP Negeri 1 Pamekasan.
• Pendaftaran :
Hari : Setiap Hari (Selama Jam Kerja)
Tanggal : 1 Juli 2008 – 27 Juli 2008
Tempat : Sekretariat GSCC, Jl. Cokroatmojo 86 Pamekasan
• Technical meeting akan dilaksanakan pada hari Minggu, pada 27 Juli 2008 di Hotel & Restourant Madinah Pamekasan.
• Akan diambil 3 terbaik sebagai juara I, II, III Putra dan Putri. Skill Contest, 3 Point Contest, MVP, Team FairPlay, The Best Offisial.
• Lomba Photoghafer SBL dan pertandingan lainnya.

GENS UNA SUMUS
Pamekasan, 7 Pebruari 2008
Panitia Pelaksana

Ketua Sekretaris


D.F. MIRDIANTO GHIRAH RIZQI DANIAR
PANITIA PELAKSANA
STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL)
Sekretariat : Jl. Cokroatmojo 86 Telp. (0324) 330562 Pamekasan


SUSUNAN PANITIA


Ketua : D.F. MIRDIANTO
Wakil Ketua : RUDI SUGIARTO
Wakil ketua 2 : EKO SANTONSO
Sekretaris : 1. GHIRAH RIZQI DANIAR
2. ELSA TRIANDANI P
3. YUSRON IRFANI
Bendahara : 1. WINDA YULITASARI
2. FITRIANA NURDI

Seksi-seksi :
a. Seksi Perlengkapan & Transportasi
koordinator : SHERLY YULIANTO
Anggota : - HENDRA CATUR
- TULUS SANTOSO
- ANDI IRAWAN
- SAIFUL USMAN P.

b. Seksi Pendanaan
koordinator : ULUL AZMI
Anggota : - DHANI S.K
- DILA FEBRIO M
- SILVI
- GERI HARSENO

c. Seksi Komsumsi
koordinator : IRA FALKIYAH
Anggota : - SYAFIANATUL JANNAH
- JASMIN
- INAYATI FITRIAH
- EKA FEBRI SHANTINA DEWI

d. Seksi Dokumentasi
koordinator : YUSRON IRFANI
Anggota : - UBAIDILLAH UMAR
- TRIAS ANGGUN PRATIWI
- ADEAYU MITRA RAMADITA DALUAS
- RIRIN FEBRI

e. Seksi Keamanan
koordinator : EKO SANTOSO
Anggota : - RAHMATULLAH ARYADI
- BAMBANG SUTRISNO
- RUDI SUGIARTO
- SYARIFUDDIN HENGKY

f. Seksi Pertandingan : PERBASI PAMEKASAN


g. Umum : - Anggota


PANITIA PELAKSANA
STUDENT BASKETBALL LEAGUE (SBL)
Sekretariat : Jl. Cokroatmojo 86 Telp. (0324) 330562 Pamekasan


KETENTUAN SPONSORSHIP


Adapun ketentuan sponsorship, adalah :
1. Ketentuan sponsorship dituangkan dalam surat kerjasama sesuai dengan hasil kesepakatan bersama, yaitu :
• Sponsor tunggal : menanggung 100% atau semua biaya yang dibutuhkan Panitia.
• Spansor utama : menanggung 75% - 80% biaya yang dibutuhkan Panitia.
• Spansor pendukung : menanggung 25% - 50% biaya yang dibutuhkan Panitia.
2. Ketentuan pajak :
• Pajak reklame atau lainnya ditanggung oleh pihak sponsor.
3. Pemasangan dan penentuan tempat jumlah spanduk, umbul-umbul, dan lain-lain ditentukan panitia, yaitu : GSCC (Ganesa Sport Club Communication)




GAMBAR 1 :
LOKASI TEMPAT PARKIR






















GAMBAR 2 :
SUASANA PERTANDINGAN

Rabu, 11 November 2009

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII (Ganjil )

Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar salah satu permainan dan olahraga bola besar beregu serta nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, memecahkan masalah, menghargai teman keberanian**)

Indikator
Psikomotor
• Mengumpan, menggiring dan manahan bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar serta menahan dengan telapak kaki
• Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk-bentuk mengumpan, menggiring dan manahan bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar serta menahan dengan telapak kaki
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok


Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (4 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar
b. Siswa dapat melakukan menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki dengan benar
c. Siswa dapat melakukan menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar dengan benar
d. Siswa dapat bermain sepakbola dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai teman

B. Materi Pembelajaran
Permainan Sepakbola
• Mengumpan dan menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar
• Menahan bola menggunakan kaki bagian dalam dan luar serta menahan dengan telapak kaki
• Bermain sepakbola menggunakan peraturan yang dimodifikasi

C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = penugasan
- Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (45 menit)

• Teknik dasar (mengumpan dengan kaki bagian dalam dan dalam serta menahan bola dengan telapak kaki) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :














 Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola diam berhadapan dengan teman
 Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola digelindingkan teman dari depan di tempat
 Melakukan teknik dasar mengumpan dengan bola dilambung teman dari depan di tempat dilanjutkan dengan bergerak maju dan mundur
 Melakukan teknik dasar mengumpan secara langsung
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan dengan kaki bagian dalam

3. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (45 menit)
- Melakukan teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala secara berpasangan dan kelompok
• Teknik dasar (menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan telapak kaki ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :









 Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan jarak jauh berpasangan atau kelompok
 Melakukan teknik dasar menggiring berhadapan jarak dekat dilanjutkan dengan menahan menggunakan telapak kaki bagi teman yang di depannya (berpasangan atau kelompok)
 Melakukan teknik dasar menggiring arah lurus dilanujutkan dengan zig-zag
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan telapak kaki


3. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar


Pertemuan 3 (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (45 menit)

• Teknik dasar (mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :








 Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berpasangan di tempat
 Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berpasangan bergerak ke kanan, kiri, depan dan belakang
 Melakukan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki berkelompok bergerak pada garis lurus
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

• Bermain sepakbola dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak kaki

3. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 4 (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Teknik dasar (mengumpan, menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :







 Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi berbanjr dan berkelompok
 Melakukan teknik dasar mengumpan, menahan, menggiring formasi lingkaran dan berkelompok
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar mengumpan, menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak







3. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar mengumpan, menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan luar serta menahan bola dengan kaki bagian dalam, luar dan telapak
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal

- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan sepakbola dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman

Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlahskor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal

- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan sepakbola

Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal

- Nilai akhir yang diperoleh siswa =







2. Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA

Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Melakukan Teknik DasarMengumpan, Menggiring Bola Dengan Kaki Bagian Dalam dan Luar Serta Menahan Bola Dengan Kaki Bagian Dalam, Luar dan Telapak Kaki
1. Bentuk gerakan kaki saat menendang bola diayun ke depan arah bola
2. Bentuk gerakan kaki saat menggiring bola mendorong bola ke depan arah bola
3. Posisi badan yang benar saat akan melakukan teknik dasar mengumpan dan menggiring dibawa ke depan
4. Bentuk arah bola hasil mengumpan dengan kaki bagian dalam datar di atas tanah/lapangan

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16




RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman satu tim
2. Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit(sportif)
5. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5






RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BOLABASKET

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4

1. Bagaimana posisi pergelangan kaki saat menendang dengan kaki bagian dalam dan luar ?

2. Bagaimana posisi telapak kaki saat menahan bola menggunakan telapak kaki ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8


MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII (Ganjil )

Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar salah satu permainan dan olahraga bola besar beregu serta nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, memecahkan masalah, menghargai teman keberanian**)

Indikator
Psikomotor
• Melakukan passing atas
• Melakukan passing bawah
• Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk pasing dalam permainan bolavoli
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok

Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (4 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan passing atas bolavoli dengan benar
b. Siswa dapat melakukan passing bawah bolavoli dengan benar
c. Siswa dapat bermain bolabasket dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai teman
B. Materi Pembelajaran
Permainan Bolavoli
• Passing atas bolavoli
• Passing bawah bolavoli
• Bermain sepakbola menggunakan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = penugasan
- Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

4. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

5. Kegiatan Inti (45 menit)
Melakukan teknik dasar passing atas
• Teknik dasar (passing atas ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :








 Melakukan passing atas dengan cara mendorong bola di tempat (perorangan)
 Melakukan passing atas dengan cara menangkap lalu mendorong yang diawali dengan bola dilambung di tempat (perorangan)
 Melakukan passing atas sambil berjalan dan gerak menyamping kanan dan ke kiri (perorangan)
 Melakukan passing atas bola dilambung teman dari depan di tempat (berpasangan )
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing atas
6. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

4. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

5. Kegiatan Inti (45 menit)
- Melakukan teknik dasar passing dada, pantul, dari atas kepala secara berpasangan dan kelompok
• Teknik dasar (passing atas ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :









 Melakukan passing atas bola dilambung teman dari depan di tempat (berpasangan)
 Melakukan passing atas bola dilambung teman dari depan bergerak ke kanan dan kiri serta maju dan mundur (berpasangan)
 Melakukan passing atas secara langsung berpasangan, berkelompok, membentuk formasi lingkaran, berbanjar atau segi tiga
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing atas


6. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

Pertemuan 3 (2 x 40 menit)

4. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

5. Kegiatan Inti (45 menit)

• Teknik dasar (passing bawah ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :








 Melakukan passing bawah dengan cara mendorong bola di awali bola dilambung sendiri di tempat lalu di tangkap dilanjutan sambil berjalan ke depan (perorangan)
 Melakukan passing bawah dengan diawali dengan bola dilambung di tempat dan setelah mantul lantai bola didorong dengan dua lengan (perorangan)
 Melakukan passing bawah sambil berjalan dan gerak menyamping kanan dan ke kiri (perorangan)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing bawah

6. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 4 (2 x 40 menit)

4. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
5. Kegiatan Inti (45 menit)
• Teknik dasar (passing bawah ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :










 Melakukan passing bawah dengan diawali dengan bola dipantul teman di tempat dan setelah mantul lantai bola didorong dengan dua lengan (perorangan)
 Melakukan passing bawah diawali bola dilambung teman di tempat dilanjutan sambil berjalan ke depan dan gerak menyamping kanan dan ke kiri (perorangan) (perorangan)
 Melakukan passing bawah secara langsung berpasangan, berkelompok, membentuk formasi lingkaran, berbanjar atau segi tiga
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan


• Bermain bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing atas dan bawah











6. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar


E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar passing ( dada, pantul dan dari atas kepala)
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal

- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan bolavoli dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman

Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlahskor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal

- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan bolavoli

Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal

- Nilai akhir yang diperoleh siswa =






















2. Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLAVOLI

Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Melakukan Teknik Dasar Passing Atas dan Bawah
1. Posisi kedua lutut saat akan melakukan passing atas direndahkan
2. Bentuk gerakan lengan saat melakukan passing atas dan bawah mendorong bola ke depan atas
3. Posisi badan yang benar saat akan melakukan passing atas dan bawah dalam permainan bolavoli
4. Bentuk arah bola hasil passing atas dan bawah dalam permainan bolavoli berbentuk parabola

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16




RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman satu tim
2. Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit(sportif)
5. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5







RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BOLABASKET

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4

1. Bagaimana posisi kedua lengan saat kamu passing bawah dalam permainan bolavoli ?

2. Bagaimana posisi kedua telapak tangan saat kamu passing atas dalam permainan bolavoli ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8


MENGETAHUI, GURUMATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII (Ganjil )

Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar salah satu permainan dan olahraga bola besar beregu serta nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, memecahkan masalah, menghargai teman keberanian**)

Indikator

Psikomotor
• Melakukan passing bola dari (dada, pantul dan atas kepala)
• Bermain bola basket dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi

• Mengetahui bentuk –bentuk pasing dalam permainan bolabasket

Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok


Alokasi Waktu : 4 x 2 x 40 menit (4 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan passing bolabasket dari depan dada, dengan benar
b. Siswa dapat melakukan passing bolabasket dengan dipantul, dengan benar
c. Siswa dapat melakukan passing bolabasket melalui atas kepala, dengan benar
d. Siswa dapat bermain bolabasket dengan baik menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai teman
B. Materi Pembelajaran
Permainan Bolabasket
• Passing atas bolabasket dari depan dada, pantul dan dari atas kepala
• Bermain bolabasket menggunakan peraturan yang dimodifikasi



C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = penugasan
- Pertemuan 3 = resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 4 = resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

7. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

8. Kegiatan Inti (45 menit)
Melakukan teknik dasar passing dari depan dada
• Teknik dasar (passing bolabasket dari depan dada, dan menangkap ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :








 Melakukan passing dari dada dengan cara mendorong bola ke arah teman di hadapannya (perorangan), di tempat
 Melakukan passing dari dada dengan cara mendorong bola ke arah teman di hadapannya (perorangan), bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan passing dari dada dengan cara mendorong bola ke arah teman di hadapannya formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing dari depan dada

9. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

7. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

8. Kegiatan Inti (45 menit)
• Teknik dasar (passing bolabasket dengan dipantul, dan menangkap ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :







 Melakukan passing pantul dengan cara mendorong bola ke bawah arah teman di hadapannya (perorangan), di tempat
 Melakukan passing pantul dengan cara mendorong bola ke bawah arah teman di hadapannya (perorangan), bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan passing pantul dengan cara mendorong bola ke bawah arah teman di hadapannya formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing pantul
9. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 3 (2 x 40 menit)

7. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

8. Kegiatan Inti (45 menit)

• Teknik dasar (passing dari atas kepal, dan menangkap ) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :







 Melakukan passing dari atas kepala dengan cara mengayun bola ke depan lururs arah teman di hadapannya (perorangan), di tempat
 Melakukan passing dari atas kepala dengan cara mengayun bola ke depan lururs arah teman di hadapannya(perorangan), bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan passing dari atas kepala dengan cara mengayun bola ke depan lururs arah teman di hadapannya formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing dari atas kepala

9. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 4 (2 x 40 menit)

7. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
8. Kegiatan Inti (45 menit)
• Teknik dasar (passing bolabasket dari atas kepala, dada dan pantul serta menangkap) dengan rincian kegiatan sebagai berikut :











 Melakukan passing dari atas kepala, pantul dan dari dada dengan cara berpasangan, di tempat
 Melakukan passing dari atas kepala, pantul dan dari dada dengan cara berpasangan bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan passing dari atas kepala, pantul dan dari depan dada dengan cara formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi dengan menggunakan teknik dasar passing bolabasket dari atas kepala, dada dan pantul serta menangkap, Bermain lempar tangkap bola dengan menggunakan gawang bendera kecil, jumlah pemain 8 – 10 orang











9. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar


E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola
- Buku teks
- Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar passing ( dada, pantul dan dari atas kepala serta menangkap)
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal

- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan bolbasket dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1

Jumlahskor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal

- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan bolabasket

Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal

- Nilai akhir yang diperoleh siswa =




2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLABASKET

Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Melakukan Teknik Dasar Passing Dari Depan Dada, Pantul dan dari Atas Kepala
1. Posisi awal bola saat akan melakukan pasing dari depan dada dipegang depan dada
2. Bentuk gerakan lengan saat melakukan passing dari depan dana dan pantul mendorong bola ke depan
3. Posisi bola yang benar saat akan melakukan passing dari atas kepala, dipegang di atas kepala
4. Posisi lengan akhir gerakan passing bolabasket lurus ke depan dan rileks

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16






RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BOLABASKET

PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman satu tim
2. Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit(sportif)
5. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 5



RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BOLABASKET

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4

1. Bagaimana posisi kedua lengan setelah kamu melakukan passing bolabasket ?

2. Bagaimana posisi badan setelah kamu melakukan passing bolabasket ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8


MENGETAHUI, GURUMATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII(Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar salah satu permainan dan olahraga bola kecil beregu dan perorangan, serta nilai kerja sama, kejujuran, dan menghormati lawan**)

Indikator
Psikomotor
• Memegang raket untuk servis dan pukulan forehand
• Bermain bulu tangkis dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk cara memegang
raket untuk servis dan pukulan forehand
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok

Alokasi Waktu : 2 x 2 x 40 menit (2 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar memegang raket untuk servis dan pukulan forehand dengan benar
b. Siswa dapat bermain bulu tangkis dengan dengan peraturan yang dimodifikasi dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Permainan Bulu Tangkis
• Teknik dasar memegang raket untuk servis dan pukulan forehand
• Bermain bulu tangkis menggunakan peraturan yang dimodifikasi

C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
• Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
• Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajara


2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan teknik dasar memegang raket forehand untuk pukulan dan servis, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :












 Melakukan teknik dasar memegang raket secara berpasangan dan bergantian
 Melakukan teknik dasar gerak memukul forehand dengan gerakmelempar bola secara berpasangan di tempat dan dilanjutkan dengan bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan teknik dasar gerak memukul forehand dengan gerakmelempar bola dengan cara formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak (berkelompok)
 Melakukan teknik dasar gerak memukul forehand menggunakan raket secara berpasangan di tempat dan dilanjutkan dengan bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan teknik dasar gerak memukul forehand menggunakan raket dengan cara formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak (berkelompok)

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, kejujuran, dan menghormati lawan**)
3. Penutup (20 Menit)

• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

Pertemuan 2 (2 x 40 menit )

1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
• Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
• Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajara

2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan teknik dasar memegang raket forehand untuk pukulan dan servis, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :












 Melakukan teknik dasar memegang raket secara berpasangan dan bergantian
 Melakukan teknik dasar gerak memukul servis forehand dengan gerakmelempar bola secara berpasangan di tempat dan dilanjutkan dengan bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan teknik dasar gerak memukul servis forehand dengan gerakmelempar bola dengan cara formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak (berkelompok)
 Melakukan teknik dasar gerak memukul servis forehand menggunakan raket secara berpasangan di tempat dan dilanjutkan dengan bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan teknik dasar gerak memukul servis forehand menggunakan raket dengan cara formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak (berkelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, kejujuran, dan menghormati lawan (3 lawan 3)







3. Penutup (20 Menit)

• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola, Net, Tiang, Raket,
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar memegang raket forehand untuk melakukan pukulan dan servis
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan bulutangkis dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.

Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =




2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN BULU TANGKISI

Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Teknik Dasar Pegangan Raket dan Pukulan
1. Posisi awal tangan memegang raket seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
2. Gerakan lengan melakukan pukulan forehand mengayun raket kearah bola dan posisi lengan menghadap arah gerakan
3. Posisi awal tangan memegang raket seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
4. Gerakan lengan melakukan pukulan servis mengayun raket kearah bola dan posisi lengan membelakangi arah gerakan
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16



RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN BULU TANGKIS

Prilaku yang diharapkan CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman dalam melakukan kegiatan
2. Mentaati peraturan yang sudah disepakati bersama
3. Menghormati lawan (memukul bola memperkirakan posisi teman)
4. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4


RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN BULU TANGKIS

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4

1. Bagaimana posisi awal kaki saat kamu melakukan pukulan forehand ?

2. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan servis forehand?

3. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pukulan forehand ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12


MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII(Ganjil )
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar salah satu permainan dan olahraga bola kecil beregu dan perorangan, serta nilai kerja sama, kejujuran, dan menghormati lawan**)

Indikator
Psikomotor
• Memegang bet untuk servis dan pukulan forehand
• Bermain dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk memegang bet dan pukulan forehand
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok

Alokasi Waktu : 2 x 2 x 40 menit (2 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar memegang bet untuk servis dan pukulan forehand dengan benar
b. Siswa dapat bermain bulu tangkis dengan dengan peraturan yang dimodifikasi dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Permainan Tenis Meja
• Teknik dasar memegang raket untuk servis dan pukulan forehand
• Bermain bulu tangkis menggunakan peraturan yang dimodifikasi

C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
• Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
• Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajara



2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan teknik dasar memegang raket forehand untuk pukulan , dengan rincian kegiatan sebagai berikut :












 Melakukan teknik dasar memegang raket secara berpasangan dan bergantian
 Melakukan teknik dasar gerak memukul forehand dengan gerak melempar bola secara berpasangan di tempat dan dilanjutkan dengan bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan teknik dasar gerak memukul forehand dengan gerakmelempar bola dengan cara formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak (berkelompok)
 Melakukan teknik dasar gerak memukul forehand menggunakan bet secara berpasangan di tempat dan dilanjutkan dengan bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan teknik dasar gerak memukul forehand menggunakan bet dengan cara formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak (berkelompok)

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.
• Bermain bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, kejujuran, dan menghormati lawan**)
3. Penutup (20 Menit)

• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

Pertemuan 2 (2 x 40 menit )

1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
• Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
• Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajara

2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan teknik dasar memegang raket forehand untuk pukulan dan servis, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :












 Melakukan teknik dasar memegang raket secara berpasangan dan bergantian
 Melakukan teknik dasar gerak memukul servis forehand dengan gerakmelempar bola secara berpasangan di tempat dan dilanjutkan dengan bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan teknik dasar gerak memukul servis forehand dengan gerakmelempar bola dengan cara formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak (berkelompok)
 Melakukan teknik dasar gerak memukul servis forehand menggunakan raket secara berpasangan di tempat dan dilanjutkan dengan bergerak depan, belakang, ke kanan dan kiri
 Melakukan teknik dasar gerak memukul servis forehand menggunakan raket dengan cara formasi berbanjar dan lingkaran sambil bergerak (berkelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Bermain bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi secara berkelompok untuk menanamkan nilai kerja sama, kejujuran, dan menghormati lawan (1 lawan1dilanjutkan 1 lawan 2)







3. Penutup (20 Menit)

• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bola, Net, Tiang, Raket,
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar memegang bet forehand untuk melakukan pukulan dan servis
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Mainkan permainan tenis meja dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Taati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan tunjukkan perilaku sportif.

Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam permainan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =




2. Rubrik Penilaian


RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PERMAINAN BULU TENIS MEJA

Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Teknik Dasar Pegangan Raket dan Pukulan
1 Posisi awal tangan memegang bet seperti berjabatan tangan dan posisi awal kaki dibuka selebar bahu (melangkah)
2 Gerakan lengan melakukan pukulan forehand mengayun bet kearah bola dan posisi lengan menghadap arah gerakan
3 Akhir gerakan lengan pukulan forehand menyilang badan
4 Gerakan lengan melakukan pukulan servis mengayun bet kearah bola dan posisi lengan membelakangi arah gerakan
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16







RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PERMAINAN TENIS MEJA

Prilaku yang diharapkan CEK (√ )
1. Bekerja sama dengan teman dalam melakukan kegiatan
2. Mentaati peraturan yang sudah disepakati bersama
3. Menghormati lawan (memukul bola memperkirakan posisi teman)
4. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam bermain
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4


RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP GERAK DALAM PERMAINAN TENIS MEJA

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4

1. Bagaimana posisi awal kaki saat kamu melakukan pukulan forehand ?

2. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan servis forehand?

3. Bagaimana posisi tangan yang benar pada saat melakukan pukulan forehand ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12


MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII(Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar permainan dan olahraga perorangan atletik serta nilai disiplin, percaya diri dan kejujuran
Indikator

Psikomotor
• Melakukan teknik lari (gerakan kaki, lengan, posisis badan, pendaratan telapak kaki)
• Lomba lari dengan peraturan yang dimodifikasi

Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar lari
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok

Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar lari jarakpendek 50 m dengan benar
b. Siswa dapat melakukan lomba lari jarak pendek dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lari jarak Pendek 50 m
• Teknik dasar lari jarak pendek 50 m
• Lomba lari jarak pendek dengan peraturan yang dimodifikasi

C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran


2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan teknik dasar lari jarak pendek 50 m dengan rincian kegiatan sebagai berikut :








 Melakukan teknik dasar gerakan pengangkatan paha di tempat dilanjutkan dengan berjalan (berkelompok/berpasangan)
 Melakukan teknik dasar gerakan tangan di tempat dilanjutkan dengan berjalan (berkelompok/berpasangan)
 Melakukan teknik dasar gerakkan ”hop ” (berkelompok/berpasangan)
 Melakukan teknik dasar gerakan lari langkah panjang (berkelompok/berpasangan
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba lari jarak pendek dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menanamkan
nilai disiplin, percaya diri dan kejujuran








3. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar lari jarak pendek 50 m
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lari jarak pendek dengan peraturan yang telah dimodifikasi dan nilai percaya diri serta kejujuran
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal

- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lari jarak pendek
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =






2. Rubrik Penilaian



RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LARI JARAK PENDEK
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Gerakan lengan diayun depan belakang di atas pinggang
2. Gerakan kaki cepat
3. Pendaratan telapak kaki menggunakan ujung telapak kaki
4. Posisi badan condong ke depan

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16


RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LARI JARAK JAUH
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Percaya diri
2. Kejujuran (tidak bermain curang/mencuri srtart)
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3


RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP LARI JARAK PENDEK

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4

1. Bagaimana pendaratan telapak kaki lari jarak pendek ?
2. Bagaimana posisi gerakan lengan yang benar pada saat melakukan lari jarak pendek ?

3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat melakukan lari jarak pendek ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12





MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII(Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar permainan dan olahraga perorangan atletik serta nilai disiplin, percaya diri dan kejujuran
Indikator

Psikomotor
• Melakukan teknik dasar menolak tanpa awalan, di udara dan mendarat
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar lompat jauh gaya jongkok
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok

Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok tanpa awalan, dengan benar
b. Siswa dapat melakukan lomba lompat jauh gaya jongkok dengan peraturan yang dimodifikasi,dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Lompat jauh gaya jongkok
• Teknik dasar lari menolak, posisi badan di udara dan mendarat
• Lomba lompat jauh gaya jongkok dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran

- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran



2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :







 Melakukan teknik dasar gerakan ”hop ” (berkelompok/berpasangan)
 Melakukan teknik dasar gerakan menolak dari posisi berdiri di tempat dilanjutkan posisi melangkah dan berjalan (berkelompok/berpasangan)
 Melakukan teknik dasar gerakan posisi badan di udara an meolompat dari atas box dilanjutkan dengan teknik mendarat (berkelompok/berpasangan)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba lompat jauh gaya jongkok dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menanamkan nilai disiplin, percaya diri dan kejujuran











3 Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan



D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok dengan peraturan yang telah dimodifikasi dan nilai percaya diri serta kejujuran
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar lompat jauh gaya jongkok
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =




2. Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR LARI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Arah gerakan menolak saat salah satu kaki saat bertumpu ke depan atas
2. Posisi badan saat di udara melenting ke belakang
3. Pendaratan kaki saat mendarat diawali tumit kaki
4. Gerakan lutut saat mendarat mengeper

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16

RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Percaya diri
2. Kejujuran (tidak bermain curang)
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3


RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4

1. Bagaimana awal pendaratan kaki di tempat pendaratan ?
2. Bagaimana posisi gerakan lutut yang benar pada saat melakukan pendaratan ?

3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat di udara ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12





MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII(Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar permainan dan olahraga perorangan atletik serta nilai disiplin, percaya diri dan kejujuran
Indikator

Psikomotor
• Melakukan posisi awalan
• Melakukan teknik dasar memegang peluru dan menolak
• Melakukan lomba menolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar tolak peluru
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok

Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan teknik dasar awalalan, dengan benar
b. Siswa dapat melakukan teknik dasar memegang peluru, dengan benar
c. Siswa dapat melakukan teknik dasar menolak peluru, dengan benar
d. Siswa dapat melakukan lomba menolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi, dengan baik
B. Materi Pembelajaran
Tolak Peluru Awalan Menyamping
• Teknik dasar lari posisi awalan, memegang peluru dan menolak
• Lomba lompat menolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menanamkan nilai disiplin, percaya diri dan kejujuran

C. Metode Pembelajaran

- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan teknik dasar posisi awalan, memegang peluru dan menolak, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :










 Melakukan teknik dasar gerakan menolak peluru dari posisi berdiri di tempat menggunakan bola dengan dua tangan dilanjutkan dengan satu tangan berhadapan (berkelompok/berpasangan)
 Melakukan teknik dasar gerakan menolak peluru dari posisi berdiri posisi melangkah dan menyamping formasi berbanjar dan lingkaran (berkelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan
• Lomba menolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi untuk menanamkan nilai disiplin, percaya diri dan kejujuran









3 Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Bendera start dan finish
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

D. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar tolak peluru gaya menyamping
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar tolak peluru gaya menyamping dengan peraturan yang telah dimodifikasi dan nilai percaya diri serta kejujuran
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal

- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar tolak peluru gaya menyamping
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =





2. Rubrik Penilaian





RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Arah gerakan menolak saat peluru, ke depan atas
2. Posisi badan saat akan menolak peluru menyamping arah gerakan
3. Bentuk gerakan pinggang saat menolak peluru diputar ke samping, depan dan atas
4. Pelepasan peluru yang benar dari pegangan tangan saat menolak peluru ketika lengan telah lurus ke depan


JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16








RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Percaya diri
2. Kejujuran (tidak bermain curang)
3. Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh dalam lomba

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3


RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4

1. Bagaimana posisi awal saat akan menolak peluru ?
2. Bagaimana bentuk gerakan lengan yang benar pada saat melakukan tolak peluru ?
3. Bagaimana posisi peluru yang benar pada saat dipegang untuk melakukan tolakan ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12





MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ .............................................





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII (Ganjil)
Standar Kompetensi
Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Kompetensi Dasar
Mempraktikan teknik dasar salah satu permainan olahraga perorangan beladiri serta nilai
Kerjasama, percaya diri dan menghormati lawan

Indikator
Psikomotor
• Melakukan teknik dasar kuda-kuda
• Melakukan teknik dasar langkah
• Merangkai teknik dasar kuda-kuda dan langkah
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk teknik dasar kuda-kuda dan langkah
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok

Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat melakukan teknik dasar kuda-kuda dengan benar
b. Siswa dapat melakukan teknik dasar langkah dengan benar
c. Siswa dapat melakukan teknik dasar mrangkai teknik dasar kuda-kuda dan langkah

B. Materi Pembelajaran
Pencaksilat
• Teknik dasar kuda-kuda
• Teknik dasar langkah dan merangkai
C. Metode Pembelajaran

- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik


D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan koordinasi teknik dasar kuda-kuda, langkah, pukulan dan tangkisan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :






a. Kuda-kuda depan d.Kuda-kuda samping
b. Kuda-kuda belakang e. Kuda-kuda silang
c. Kuda-kuda tengah - silang depan
- silang belakang






Langkah Segaris, tegak lurus dan serong
 Melakukan teknik dasar kuda-kuda (perorangan/berkelompok/berpasangan)
 Melakukan teknik dasar langkah formasi berbaris dan lingkaran (berkelompok)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

• Melakukan gerak berpasangan untuk penanaman nilai keberanian, kejujuran, menghormati lawan dan percaya diri








3. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan koordinasi teknik dasar kuda-kuda dan langkah
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan teknik dasar kuda-kuda dan langkah nilai dengan menekankan pada nilai keberanian, kejujuran, menghormati lawan dan percaya diri

Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1





Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal


- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak dalam teknik dasar kuda-kuda dan langkah
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =




2. Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR PENCAK SILAT
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Saat melakukan kuda-kuda posisi kaki yang digunakan tumpuan direndahkan
2. Saat melakukan gerak langkah tidak diangkat dari lantai
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8









RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PENCAK SILAT
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Berani (tidak ragu-ragu saat melakukan serangan/tangkisan)
2. Jujur (mengakui keunggulan lawan )
3. Menghormati lawan (tidak melukai/mecelakakan lawan )

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3






RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP PENCAK SILAT

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana posisi lutut saat melakukan kuda-kuda depan ?
2. Bagaimana posisi gerakan kaki yang benar pada saatgerak melangkah ?
3. Bagaimana posisi badan yang benar pada saat melakukan kuda-kuda ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12





MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII(Ganjil)

Standar Kompetensi

Mempraktikan jenis latihan kebugaran jasmani, dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya

Kompetensi Dasar
1. Mempraktikan jenis latihan kekuatan dan daya tahan otot serta nilai disiplin dan tanggung jawab
2. Mempraktikan latihan daya tahan jantung dan paru-paru serta nilai disiplin dan tanggungjawab

Indikator

Psikomotor
• Melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki
• Melakukan latihan kekuatan dan daya tahan lengan, bahu dan dada
• Melakukan bentuk latihan kebugaran jasmani dengan lari jarak menengah atau lari 12 menit
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk latihan latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki lengan, bahu dan dada serta bentuk –bentuk latihan daya tahan jantung dan paru-paru
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan tanggung jawab

Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat melakukan latihan untuk kekuatan dan daya tahan otot kaki dengan benar
b. Siswa dapat melakukan latihan kekuatan dan daya tahan lengan, bahu dan dada
dengan benar
c. Siswa dapat melakukan bentuk latihan kebugaran jasmani dengan lari jarak 2,4 km atau lari 12 menit dengan benar
B. Materi Pembelajaran
Pengenbangan/Kebugaran jasmani
• Latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki, lengan, bahu dan dada
• Latihan kebugaran jasmani dengan lari jarak 2,4 km atau lari 12 menit





C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = penugasan
- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
• Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
• Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Latihan untuk kekuatan dan daya tahan otot kaki, lengan, bahu dan dada untuk menanamkan nilai tanggung jawab dan disiplin, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :








 Melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki di tempat sambil berdiri dengan merendahkan dan menaikan lutut ( perorangan/ berkelompok/ berpasangan)
 Melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki berjalan dengan satu kaki bergerak maju ( perorangan/ berkelompok/ berpasangan)
 Melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki di tempat naik turun bangku ( perorangan/ berkelompok/ berpasangan)
 Melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki melompat bangku sambil bergerak maju dan menyamping ( perorangan/ berkelompok/ berpasangan)
 Melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot lengan, bahu dan dada saling mendorong bahu, di tempat (berpasangan)
 Melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot lengan, bahu dan dada mendorong lengan kelantai, dilanjutkan dengan bertumpu menggunakan dua lengan, di tempat (berpasangan)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

3 Penutup (20 Menit)
• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

• Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
• Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Latihan kebugaran jasmani dengan lari jarak 2,4 km atau lari 12 menit untuk menanamkan nilai tanggung jawab dan disiplin, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :










 Melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki, lengan, bahu dan dada ( perorangan/ berkelompok/ berpasangan)
 Melakukan lari 12 menit ( perorangan/ berkelompok/ berpasangan)
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan




3 Penutup (20 Menit)

• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan latihan untuk kekuatan dan daya tahan otot kaki, lengan, bahu dan dada serta latihan kebugaran jasmani dengan lari jarak 2,4 km atau lari 12 menit



Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Lakukan latihan untuk kekuatan dan daya tahan otot kaki, lengan, bahu dan dada serta latihan kebugaran jasmani dengan lari jarak 2,4 km atau lari 12 menit untuk menanamkan nilai tanggung jawab dan disiplin
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal

- Kuis/embedded test (kognisi):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep latihan untuk kekuatan dan daya tahan otot kaki, lengan, bahu dan dada serta latihan kebugaran jasmani dengan lari jarak 2,4 km atau lari 12 menit
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =



2. Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA MELAKUKAN BENTUK LATIHAN
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Kekuatan dan daya tahan otot kaki dengan gerak melangkah menggunakan satu kaki yang satunya dilipat ke belakang dan dipegang teman (dilakukan berkelompok)
1. Bergerak maju hingga mencapai jarak yang telah ditentukan

Kekuatan dan daya tahan otot lengan, bahu dan dada dengan gerak passing bola dari dada dilakukan secara berkelompok
2. Bola didorong ke depan lurus oleh kedua lengan mencapai jarak yang telah ditentukan/ teman

Lari 12 menit

3. Dapat melakukan lari selama 12 menit mengelilingi lapangan basket/voli
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12

RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM KEBUGARAN JASMANI
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
2. Disiplin(Melakukan latihan mengikuti aturan yang telah ditentukan)
Jumlah
Jumlah Skor Maksimal = 2









RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP KEBUGARAN JASMANI

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana cara melakukan latihan kekuatan dan daya tahan otot kaki, lengan, bahu dan dada ?
2. Bagaimana cara mengetahui tingkat kebugaran seseorang setelah lari 12 menit/2,4 km

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8





MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SMP/MTs : S M P NEgeri 1 Pamekasan (SBI)
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII (Ganjil)

Standar Kompetensi

Mempraktikan senam dasar dengan teknik yang benar dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya

Kompetensi Dasar
1. Mempraktikan senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada kaki serta nilai disiplin, keberanian, dan tanggung jawab
2. Mempraktikan senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada selain kaki serta nilai disiplin, keberanian, dan tanggung jawab
Indikator

Psikomotor
• Berdiri dengan satu kaki dari sikap jongkok
• Melompat menggunakan satu kaki
• Berjalan pada titian yang dipasang melintang (bangku senam)
• Melakukan sikap lilin
• Berdiri dengan tangan
• Berdiri dengan dahi

Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk latihan bertumpu pada kaki satu
• Mengetahui bentuk –bentuk latihan keseimbangan bertumpu selain kaki

Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan keberanian


Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat melakukan senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada kaki (berdiri dengan satu kaki dari posisi jongkok, melompat dengan satu kaki, berjalan pada titian) dengan benar
b. Siswa dapat melakukan senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada selain kaki (sikap lilin, berdiri dengan tangan, berdiri dengan dahi) dengan benar

B. Materi Pembelajaran
Uji diri/Senam lantai
• Senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada kaki (berdiri dengan satu kaki dari posisi jongkok, melompat dengan satu kaki, berjalan pada titian)
• Senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada selain kaki (sikap lilin, berdiri dengan tangan, berdiri dengan dahi)

C. Metode Pembelajaran

- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 2 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
• Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
• Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :











 bertumpu pada kaki (berdiri dengan satu kaki dari posisi jongkok, melompat dengan satu kaki, berjalan pada titian) secara berkelompok atau berpasangan

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

3 Penutup (20 Menit)
• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

• Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
• Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada selain kaki, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :











 sikap lilin, berdiri dengan tangan, berdiri dengan dahi ( dengan bantuan dilanjutkan tanpa bantuan ) berkelompok atau berpasangan
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan


3 Penutup (20 Menit)

• Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
-
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Matras
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan gerak senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada kaki (berdiri dengan satu kaki dari posisi jongkok, melompat dengan satu kaki, berjalan pada titian) dan selain kaki (sikap lilin, berdiri dengan tangan, berdiri dengan dahi)
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ---------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal

- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan gerak senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada kaki (berdiri dengan satu kaki dari posisi jongkok, melompat dengan satu kaki, berjalan pada titian) dan senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada selain kaki (sikap lilin, berdiri dengan tangan, berdiri dengan dahi) untuk menanamkan nilai disiplin, keberanian, dan tanggung jawab

Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal

- Kuis/embedded test (kognisi):

Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada kaki (berdiri dengan satu kaki dari posisi jongkok, melompat dengan satu kaki, berjalan pada titian) dan senam dasar dengan bentuk latihan keseimbangan bertumpu pada selain kaki (sikap lilin, berdiri dengan tangan, berdiri dengan dahi)

Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4


Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =










2. Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN SENAM DASAR
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Keseimbangan dengan kaki
1. Berdiri dari posisi jongkok dengan satu kaki yang diangkat lurus ke depan dan kedua lengan terentang lurus ke samping
2. Melompat menggunakan satu kaki, kaki yang satunya ditekuk ke belakang

3. Berjalan pada titian, kedua lengan terentang ke samping dan tidak terjatuh/tergelincir
Keseimbangan selain kaki
4. Sikap lilin, posisi awal tidur telentang dan kedua kaki lurus ke atas dan rapat
5. Berdiri dengan tangan, tumpuan kedua lengan lurus sejajar bahu, badan lurus dan kaki rapat dan lurus ke atas
6. Berdiri dengan dahi, posisi awal dahi dan kedua telapak tangan membentuk segi tiga sama sisi, kedua kaki terangkat ke atas lurus dan rapat
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 24

RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM SENAM DASAR
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Keberanian (tidak ragu-ragu saat melakukan gerakan)
2. Kedisiplinan (gerakan dilakukan dengan tertib)
3. Tanggung jawab (menjaga keselamatan diri dan orang lain)


JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 3





RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM SENAM DASAR

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana cara melakukan keseimbangan menggunakan kaki (berdiri dengan satu kaki dari posisi jongkok) ?
2. Bagaimana cara melakukan keseimbangan menggunakan selain kaki (sikap lilin) ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8



MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII(Ganjil)

Standar Kompetensi

Mempraktikan rangkaian gerak teknik senam irama tanpa dan dengan alat serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya

Kompetensi Dasar
1. Mempraktikan rangkaian aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi gerak yang baik serta nilai disiplin, toleransi, keluesan dan estetika
2. Mempraktikan rangkaian aktivitas ritmik berirama menggunakan alat dengan koordinasi gerak serta nilai, disiplin, toleransi, keluesan, dan estetika
Indikator
Psikomotor
• Melakukan teknik dasar langkah kaki biasa
• Melakukan teknik dasar langkah kaki rapat
Melakukan teknik dasar langkah keseimbangan
• Melakukan teknik dasar ayunan satu lengan depan, belakang dan samping
• Melakukan teknik dasar ayunan satu lengan ke samping bersamaan memindahkan berat badan
Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk latihan langkah kaki
• Mengetahui bentuk –bentuk latihan ayunan satu lengan
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan toleransi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, keberanian dan tanggung jawab

Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat melakukan melakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki biasa dengan koordinasi yang baik dengan benar
2. Siswa dapat melakukan melakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki rapat dengan koordinasi yang baik dengan benar
3. Siswa dapat melakukan melakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki keseimbangan dengan koordinasi yang baik dengan benar
4. Siswa dapat melakukan teknik dasar ayunan satu lengan depan, belakang dan samping, dengan benar
5. Siswa dapat melakukan teknik dasar ayunan satu lengan ke samping bersamaan memindahkan berat badan, dengan benar


B. Materi Pembelajaran
Aktivitas Ritmik/Senam irama
- Gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik

C. Metode Pembelajaran

- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 2 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik untuk menanamkan nilai disiplin, toleransi, keluesan dan estetika, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :






 Melakukan teknik dasar langkah kaki biasa
 Melakukan teknik dasar langkah kaki rapat
 Melakukan teknik dasar langkah keseimbangan

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

3 Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
­ Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
­ Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti (45 menit)

• Melakukan gerak rangkai mengayun satu lengan dengan koordinasi yang baik untuk menanamkan nilai disiplin, toleransi, keluesan dan estetika, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :





 Melakukan teknik dasar ayunan satu lengan depan, belakang dan samping
 Melakukan teknik dasar ayunan satu lengan ke samping bersamaan memindahkan berat badan

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

3. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Tongkat, kaset senam irama dan radio tave
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik serta gerak rangkai mengayun satu lengan depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik untuk menanamkan nilai disiplin, toleransi, keluesan dan estetika





Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal



- Kuis/embedded test (kognisi):

Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =



2. Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN RANGKAIAN SENAM IRAMA
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1. Gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dilakukan tidak terputus-putu

2. Gerak rangkai mengayun satu lengan depan, samping dan belakang dan gerak langkah kaki tidak terputus-putu
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8







RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM RANGKAIAN SENAM IRAMA
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Toleransi (menyesuaikan gerakan dengan teman satu regu)
2. Kedisiplinan (gerakan dilakukan dengan tertib)
3. Keluesan (saat melakukan gerakan badan tidak kaku)
4. Estetika(gerakan yang dilakukan terkesan indah)

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4


RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RANGKAIAN

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan lutut saat kaki melangkah ?
2. Darimana sumber gerakan saat lengan mengayun satu lengan ?

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8





MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII(Ganjil)

Standar Kompetensi
Mempraktikan teknik dasar renang gaya dada,dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya *)
Kompetensi Dasar
1 Mempraktikkan teknik dasar gerakan kaki renang gaya dada serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
2 Mempraktikkan teknik dasar gerakan lengan renang gaya dada serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
3 Mempraktikkan teknik dasar gerakan kaki, gerakan lengan dan pernapasan gaya dada serta nilai disiplin, keberanian dan kebersihan
Indikator

Psikomotor
• Melakukan gerakan teknik dasar gerakan kaki renang gaya dada
• Melakukan teknik dasar gerakan lengan renang gaya dada
• Melakukan teknik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya dada

Kognisi
• Mengetahui bentuk –bentuk latihan gerakan kaki renang gaya dada
• Mengetahui bentuk –bentuk latihan gerakan lengan gaya dada
• Mengetahui bentuk –bentuk latihan teknik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya dada

Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, keberanian dan kebersihan

Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
1 Siswa dapat melakukan gerakan teknik dasar gerakan kaki renang gaya dada, dengan benar
2 Siswa dapat melakukan teknik dasar gerakan lengan renang gaya dada, dengan benar
3 Siswa dapat melakukan teknik dasar gerakan kaki, lengan dan pernafasan renang gaya dada, dengan benar
C. Materi Pembelajaran
Renang Gaya Dada
­ Gerakan kaki renang gaya dada
­ Gerakan lengan renang gaya dada
­ Gerakan kaki, lengan dan pernafasan



C. Metode Pembelajaran

- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 2 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Melakukan teknik dasar gerakan kaki renang gaya dada, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :









 Melakukan teknik dasar gerakan kaki sambil duduk di pinggir kolam
 Melakukan teknik dasar gerakan kaki kedua lengan berpegangan parit kolam
 Melakukan teknik dasar gerakan kaki kedua tangan dipegang teman
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

3. Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
­ Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
­ Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

2 Kegiatan Inti (45 menit)

• Melakukan teknik dasar gerakan lengan dan pernafasan renang gaya dada, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :










 Melakukan teknik dasar gerakan lengan dan pernafasan sambil berdiri di kolam dangkal
 Melakukan teknik dasar gerakan lengandan pernafasan kedua kaki dipegang teman di tempat
 Melakukan teknik dasar gerakan lengandan pernafasan kedua kaki dipegang teman sambil berjalan

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

3 Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar
E. Sumber Belajar
- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)
- Tongkat, kaset senam irama dan radio tave
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):

Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta , dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):





Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1


Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal

- Kuis/embedded test (kognisi):

Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak rangkai ayun satu lengan dan gerak langkah kaki dengan koordinasi yang baik
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =



2. Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR RENANG GAYA DADA
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
1 Bentuk gerakan kaki menekuk lutut dan menendang ke belakang
2 Bentuk gerakan lengan lurus ke depan, membuka ke samping dan menekan ke bawah di depan dada
3 Posisi badan lurus di atas permukaan air dan air sebatas dahi
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8





RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM RENANG GAYA DADA
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Toleransi (menyesuaikan gerakan dengan teman satu regu)
2. Kedisiplinan (gerakan dilakukan dengan tertib)
3. Sungguh-sungguh dalam melakukan gerakan
Jumlah
Jumlah Skor maksimal : 3


RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DALAM RENANG GAYA DADA

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1 Bagaimana bentuk gerakan lengan saat posisi di depan dada ketika melakukan renang gaya dada ? …………………………………………………………..
2 Bagaimana posisi telapak kaki saat kedua lutut ditekuk untuk melakukan gerakan kaki renang gaya dada ?
…………………………………………………………

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8



MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH


............................................ ...............................................



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII (Ganjil)

Standar Kompetensi

Mempraktikan Perkemahan dan dasar-dasar penyelamatan di lingkungan sekolah, dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikan pemilihan tempat yang tepat untuk mendirikan tenda perkemahan, memppraktikan teknik dasar pemasangan tenda untuk perkemahan di lingkungan sekolah secara beregu, serta nilai kerjasama, tanggung jawab dan tenggang rasa
2. Mempraktikan penyelamatan dan P3K terhadap jenis luka ringan serta nilai kerjasama, tanggung jawab dan tenggang rasa
Indikator
Psikomotor
• Melakukan identifikasi tempat yang tepat untuk mendirikan tenda perkemahan
• Melakukan pertolongan (P3K) terhadap kram/kejang otot kaki

Kognisi
• Mengetahui tempat yang tepat untuk mendirikan tenda perkemahan
• Mengetahui bentuk –bentuk pertolongan (P3K) terhadap kram/kejang otot kaki

Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok, tanggung jawab dan tenggang rasa

Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat melakukan pemilihan dan identifikasi tempat yang tepat dan aman untuk mendirikan tenda perkemahan dengan benar
b. Siswa dapat melakukan teknik dasar pemasangan tenda untuk perkemahan di lingkungan sekolahan dengan benar
c. Siswa dapat melakukan penyelamatan dan P3K terhadap kram/kejang otot kaki dengan benar

B. Materi Pembelajaran
Pendidikan di luar kelas
- Pemilihan dan identifikasi tempat yang tepat dan aman untuk mendirikan tenda perkemahan
- Teknik dasar pemasangan tenda untuk perkemahan di lingkungan sekolahan
- Penyelamatan dan P3K terhadap kram/kejang otot kaki


E. Metode Pembelajaran

- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 2 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

2 Kegiatan Inti (45 menit)
- Melakukan pemilihan dan identifikasi tempat yang tepat dan aman untuk mendirikan tenda perkemahan untuk menanamkan nilai kerjasama, tanggung jawab dan tenggang rasa
- Melakukan teknik dasar pemasangan tenda untuk perkemahan di lingkungan sekolahan untuk menanamkan nilai kerjasama, tanggung jawab dan tenggang rasa
- Melakukan penyelamatan dan P3K terhadap jenis luka ringan untuk menanamkan nilai kerjasama, tanggung jawab dan tenggang rasa, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :










 Melakukan pemilihan dan identifikasi tempat untuk pemasangan tenda dengan penugasan di luar jam pelajaran
 Melakukan teknik dasar pemasangan tenda penugasan di luar jam pelajaran
 Melakukan penyelamatan dan P3K terhadap kram/kejang otot kaki
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

3 Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

E. Sumber Belajar

- ATK
- Ruang terbuka dan peralatan perkemahan
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

F. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan pemilihan dan identifikasi tempat yang tepat dan aman untuk mendirikan tenda perkemahan, teknik dasar pemasangan tenda untuk perkemahan di lingkungan sekolahan dan penyelamatan dan P3K terhadap jenis luka ringan
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal

- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan pemilihan dan identifikasi tempat yang tepat dan aman untuk mendirikan tenda perkemahan, teknik dasar pemasangan tenda untuk perkemahan di lingkungan sekolahan dan penyelamatan dan P3K terhadap jenis luka ringan dengan penanaman nilai kerjasama, tanggung jawab dan tenggang rasa



Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):

Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep pemilihan dan identifikasi tempat yang tepat dan aman untuk mendirikan tenda perkemahan, teknik dasar pemasangan tenda untuk perkemahan di lingkungan sekolahan dan penyelamatan dan P3K terhadap kram/kejang otot kaki

Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =




2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MELAKUKAN PENDIDIKAN LUAR KELAS
Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak
1 2 3 4
Pemilihan dan identifikasi tempat yang tepat dan aman untuk perkemahan
1 Tempat tidak banjir/becek
2 Tempat tidak ditepi jurang/jalan raya yang ramai
3 Tempat tidak terdapat binatang buas/binatang/tumbuhan yang dapat membahayakan peserta/di bawah tegangan tinggi
4 Tempat tidak terdapat pohon/ranting yang tumbang/jatuh
Pertolongan (P3K) terhadap Kejang Otot Kaki
5 Posisi korban didudukkan dengan kaki yang mengalami kram/kejang diluruskan
6 Kaki yang mengalami kram/kejang dipegang dengan lututnya diluruskan
7 Telapak kaki yang mengalami kram/kejang didorong ke arah badan

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 28

RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM PENDIDIKAN LUAR KELAS
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Kerjasama (saling membantu )
2. Tenggang rasa (melakukan pertolongan pada teman yang mengalami cidera)
3. Tanggung jawab(sungguh-sungguh melakukan tugas )
Jumlah
Jumlah skor maksimal = 3

RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP PENDIDIKAN LUAR KELAS

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
1 Sebutkan 3 macam identifikasi untuk mendirikan tenda perkemahan !
………………………………………………………………..
2 Sebutkan 3 macam cara melaklukan P3K kejang otot kaki !
………………………………………………………………..

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8


MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH

............................................ ...............................................



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMP/MTs : S M P Negeri 1 Pamekasan (SBI)
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas/Semester : VII (Ganjil)

Standar Kompetensi

Menerapkan budaya hidup sehat

Kompetensi Dasar
1. Memahami pola makan sehat
2. Memahami perlunya keseimbangan gizi

Indikator

Psikomotor
• Melakukan identifikasi makanan yang dikonsumsi serta mengandung unsur zat gizi
• Melakukan identifikasi makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh
Kognisi
• Mengetahui makanan yang mengan dung unsur zat gizi
• Mengetahui makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh
Afeksi
• Dapat bekerjasama dengan teman dalam kelompok dan tanggung jawab

Alokasi Waktu : 1x 2 x 40 menit (1x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat melakukan identifikasi makanan yang dikonsumsi serta mengandung unsur zat gizi, dengan benar
b. Siswa dapat melakukan identifikasi makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan benar

B. Materi Pembelajaran
Kesehatan
­ Makanan dan unsur zat gizi
­ Makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh

B. Metode Pembelajaran

- Pertemuan 1 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik
- Pertemuan 2 = penugasan dan resiprokal/timbal-balik



D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

2 Kegiatan Inti (45 menit)
• Makanan dan unsur zat gizi serta makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
 Melakukan identifikasi makanan dengan penugasan di luar jam pelajaran
 Melakukan identifikasi unsur zat gizi dengan penugasan di luar jam pelajaran
 Melakukan identifikasi makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh
• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas
­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar
­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.
­ bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi.

• Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik
­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
­ siswa mempelajari tugas dan indikator keberhasilannya
­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
­ siswa melaksanakan tugas , dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil melakukan tugas sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

3 Penutup (20 Menit)

- Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses pembelajaran, berdoa dan bubar

E. Sumber Belajar
- ATK
- Ruang terbuka dan peralatan perkemahan
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, Jakarta : Erlangga
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
G. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan identifikasi makanan, unsur zat gizi dan dengan tepat makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 50
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (afeksi):
Melakukan identifikasi makanan, unsur zat gizi dan dengan tepat makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan penanaman nilai kerjasama, tanggung jawab dan tenggang rasa

Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 30
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (kognisi):

Jawab secara lisan atau tulisan, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep identifikasi makanan, unsur zat gizi dan dengan tepat makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh

Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X 20
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =



3. Rubrik Penilaian





RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA IDENTIFIKASI MAKANAN
Aspek Yang Dinilai Kualitas Kerja
1 2 3 4
1 Laporan mencantumkan nama jenis makanan
2 Laporan mencantumkan macam-macam unsur makanan sehat
3 Laporan mencantumkan manfaat unsur makanan yang terdapat dijajanan kantin
4 Laporan mencantumkan penyajian jajanan di kantin
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16








RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
1. Kerjasama (saling membantu )
2. Tenggang rasa (melakukan saling memberikan informasi)
3. Tanggung jawab(sungguh-sungguh melakukan tugas )
Jumlah
Jumlah skor maksimal = 3








RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP KESEHATAN

Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban
1 2 3 4
3 Sebutkan 3 macam identifikasi untuk makanan yang mengandung unsur gizi !
………………………………………………………………..
4 Sebutkan 3 macam identifikasi makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh!
………………………………………………………………..

JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 8


MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH

............................................ ...............................................